Direktur Eksekutif WALHI Sulsel, Muhammad Al Amin

WALHI Sulsel Serukan Lawan Pelaku Kejahatan Lingkungan

Kamis, 23 April 2020 | 18:35 Wita - Editor: Dilla Bahar - Reporter: Agung Eka - Gosulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM – Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Sulawesi Selatan (Sulsel) menyerukan untuk melawan dan memerangi praktek kejahatan lingkungan. Hal tersebut dikatakan Direktur Eksekutif WALHI Sulsel, Muhammad Al Amin dalam memperingati Hari Bumi, Rabu (22/04/2020).

Menurutnya, saat ini praktek penghilangan hak-hak masyarakat atas lingkungan hidup kian meningkat di Sulsel. Bahkan, hal itu selaras dengan banyaknya praktek kejahatan lingkungan hidup.

pt-vale-indonesia

“Pada dasarnya praktek kejahatan lingkungan hidup di Sulsel sudah tinggi sejak tahun lalu bahkan sejak dua tahun lalu. Nah tahun ini, kejahatan tersebut bukannya berkurang namun semakin meningkat, baik jumlahnya maupun modusnya. Oleh karena itu hari bumi tahun ini harus menjadi momentum bagi kita semua terutama para penegak hukum untuk memerangi kejahatan tersebut,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa pada dasarnya, faktor utama tingginya kejahatan lingkungan di Sulsel ialah lemahnya inisiatif pemerintah dan penegak hukum dalam menjalankan penegakan hukum lingkungan hidup. Serta adanya tebang pilih kasus.

Amin memberi contoh, seperti praktek kejahatan lingkungan yang terjadi di daerah luwu timur yakni luapan limbah dari area konsesi PT PUL. Serta aktivitas tambang pasir laut dan reklamasi yang dilakukan PT Boskalis tanpa konsultasi publik serta dokumen-dokumen lingkungan.

“Saya kira masih banyak sekali praktek kejahatan lingkungan di Sulsel kalau harus disebut satu per satu. Akan tetapi dua contoh ini saya kira cukup merepresentasi dan memperlihatkan bagaimana lemahnya penegakan hukum lingkungan di Sulsel,” katanya.

Di sisi lain, masyarakat-masyarakat miskin yang hidup di pedalaman atau di pelosok desa sering kali ditindak dan dijerat pasal yang berat. Ini cenderung adanya tebang pilih dalam persoalan hukum.

“Di tengah lemahnya penegakan hukum lingkungan bagi perusahaan-perusahaan bermodal besar, masyarakat miskin di sekitar hutan malah sering ditangkap dan dijerat pasal pidana dengan alasan penegakan hukum. Inilah yang saya maksud praktek tebang pilih oleh penegak hukum di Sulsel,” sambungnya.

Oleh karena itu, mengingat semua orang tengah memperingati hari bumi, pihaknya mengajak semua orang, pria dan perempuan terkhusus pemerintah serta penegak hukum di Sulsel. Dalam rangka bersama-sama masyarakat dan WALHI Sulsel memerangi praktek kejahatan lingkungan hidup.

Dengan begitu keadilan lingkungan dapat dirasakan oleh semua kalangan. Serta lapisan masyarakat di bumi Sulsel. (*)