#

Soal 2 Remaja Positif di Rapid Test, Bupati Barru: Semoga Negatif di Hasil Swab

Sabtu, 02 Mei 2020 | 15:33 Wita - Editor: Muhammad Fardi -

BARRU, GOSULSEL.COM – Bupati Barru Suardi Saleh meminta kepada masyarakat agar tidak panik mengenai informasi tentang dua santri yang reaktif positif di hasil rapid test setelah pulang dari Jawa.

Menurutnya, rapid test yang dilakukan oleh Puskesmas, memang dua remaja yang baru tiba di Barru itu, dinyatakan reaktif positif. Tapi bukan berarti mereka positif atau terjangkit Corona. Sebab untuk menentukan apakah seseorang positif dari wabah tersebut, tetap merujuk di hasil swab.

“Jadi dua anak kita itu yang sudah kita tangani di Puskesmas dan RSUD, bukan berarti sudah positif dari Corona. Rapid test yang dilakukan adalah langkah awal untuk mendeteksi. Bisa saja hasil rapid test dinyatakan reaktif positif, tapi di pemeriksaan swab, justru negatif. Kenapa? Karena pemeriksaan ini beda. Akurasi dari swab itu yang dijadikan dasar menentukan terjangkit atau tidaknya orang,” jelas Suardi Saleh, Sabtu (02/05/2020).

Ia menambahkan, rapid test tidak sama dengan swab dalam mendeteksi virus. Rapid test merupakan tahap pemeriksaan dan penyaringan awal. Jika ada yang ditemukan reaktif, itu dilakukan penanganan lebih lanjut. Seperti mengisolasi di rumah sakit, sambil menunggu hasil swab.

“Jadi sekali lagi, untuk mendiagnosis seseorang terinfeksi atau positif Covid-19, hasil pemeriksaan swab lah yang digunakan. Kalau pemeriksaan rapid test itu menggunakan sampel darah. Sedangkan pemeriksaan swab menggunakan sampel lendir yang diambil dari dalam hidung maupun tenggorokan. Dan alatnya masih terbatas di Sulsel. Kita berharap, hasil swab nantinya, mudah-mudahan negatif,” jelas Suardi Saleh yang juga ketua Tim Gugus Tugas Covid-19 Barru.

Sekadar diketahui, ada dua remaja di Mallusetasi yang hasil rapid testnya di Puskemas Mallawa reaktif positif. Remaja itu tercatat sebagai santri di Jawa, dan baru pulang ke Barru.

Sebagai langkah antisipasi, Tim Gugus Tugas Barru, langsung bergerak cepat. Memberikan pemahaman kepada mereka dan orangtuanya, serta melakukan penanganan khusus dengan membawa ke RSUD untuk pemeriksaan lanjutan berupa tes swab PCR.

Sambil menunggu pemeriksaan dan hasil swab keluar, dua remaja ini ditempatkan sementara di ruangan isolasi di RSUD dengan status Pasien Dalam Pengawasan. Termasuk keluarganya yang pernah berinteraksi akan dilakukan rapid test, dan akan diminta melakukan karantina mandiri di rumah.

“Memang pasca-ada beberapa remaja di daerah lain di Sulsel dinyatakan positif Corona setelah pulang dari Jawa, kita memang langsung meminta kepada para orang tua santri yang punya anak baru tiba di Barru, agar memeriksakan diri. Terutama santri yang mondok di salah satu pesantren di pulau Jawa,” paparnya.

Ia berharap, selain santri yang baru tiba di Barru, masyarakat umum lainnya yang juga baru pulang dari perantauan, agar bisa memeriksakan diri. Termasuk bersedia dilakukan pemeriksaan rapid test.

“Jadi jangan takut diperiksa atau menjalani pemeriksaan rapid test. Ini bagian untuk mendeteksi secara dini, dan melakukan penanganan lebih cepat kalau ada yang punya gejala,” pungkasnya.(*)


BACA JUGA