#

Kompak, Bupati dan Wabup Barru Bergantian Pantau Posko Pemeriksaan

Selasa, 05 Mei 2020 | 22:18 Wita - Editor: Muhammad Fardi -

BARRU, GOSULSEL.COM – Semenjak tiga posko pemeriksaan di perbatasan Barru beroperasi, Bupati Barru Suardi Saleh dan Wakil Bupati Nasruddin AM, berbagi tugas untuk turun langsung melakukan pemantauan.

Selain di beberapa kesempatan datang memantau secara bersamaan, juga setiap saat bergantian mendatangi tiga posko pemeriksaan. Baik di siang hari, maupun di malam hari.

pt-vale-indonesia

Nasruddin AM misalnya, selama dua hari terakhir menggilir mengunjungi dua posko pemeriksaan. Seperti di perbatasan Barru-Pangkep, maupun perbatasan Barru-Parepare di Bojo, Kecamatan Mallusetasi.

Sebelumnya, Suardi Saleh juga terlihat mengunjungi tiga posko perbatasan. Seperti di malam hari, menyempatkan waktu menyemangati petugas gabungan di posko perbatasan Barru-Pangkep di Butung, belum lama ini. Begitu pun saat memimpin apel ke petugas di posko lainnya.

Wakil Bupati Nasruddin AM saat mengunjungi posko di Bojo, Selasa (05/05/2020) mengatakan, pihak pemerintah kabupaten terus meningkatkan kewaspadaan. Salah satunya, semakin memperketat akses masuk ke wilayah Barru dari tiga posko pemeriksaan.

“Kami menyemangati para petugas, sekaligus memberi pengarahan untuk semakin memperketat pemeriksaan dan pendataan,” kata Nasruddin AM yang juga eks Sekda Barru.

Di sela-sela kunjungannya, Nasruddin berharap, agar Barru bisa terbebas dari penyebaran Corona. Olehnya itu, berbagai upaya terus dilakukan dan dimaksimalkan pemerintah melalui tim gugus tugas, maupun dengan berbagai pihak.

Dua hari sebelumnya, Suardi Saleh juga menegaskan, semua pihak harus meningkatkan kewaspadaan. Mengingat, Barru dikelilingi daerah yang sudah dikategorikan zona merah. Sehingga, pengawasan dan memperketat akses masuk ke Barru harus selalu dilakukan.

Terutama, lanjut dia, warga yang baru datang di Barru, harus bersedia memeriksakan diri, dan menjalani karantina mandiri. Seperti puluhan nelayan yang baru tiba dari provinsi lain. Begitu pun jika ada yang reaktif positif di rapid test, wajib mengikuti prosedur penanganan, yakni menjalani masa isolasi di RSUD terlebih dahulu.

“Khusus dua anak kita yang baru pulang dari Pondok Pesantren di Jawa dan dinyatakan reaktif di hasil rapid test, dalam waktu dekat hasil swabnya akan diketahui. Sekali lagi kita berharap, semoga hasilnya negatif. Apalagi kondisi kesehatannya selama menjalani isolasi di RSUD, itu tetap bugar,” harap Suardi Saleh.

Berdasarkan pantauan, dari 24 kabupaten/kota di Sulsel, sisa tiga daerah yang belum ditemukan ada warga terjangkit atau positif Corona. Satu dari tiga daerah itu, yakni Kabupaten Barru.(*)


BACA JUGA