
Napi Asimilasi Berulah di Tengah Pandemi Corona, Pengamat: Kondisi Serba Sulit
MAKASSAR, GOSULSEL.COM — Di tengah pandemi Corona atau Covid-19, tak sedikit napi yang mendapat program asimilasi kembali melakukan kejahatan. Tak ayal, apabila akhir-akhir ini marak terjadi kasus kriminalitas.
Melihat kondisi tersebut, Dosen Fakultas Psikologi (FPsi) UNM, Eva Meizara Puspita Dewi menyebut ada dua faktor yang menyebabkan mereka berulah. Pertama, ialah para napi dihadapkan dengan situasi yang sulit.

Dimana perekonomian sedang terpuruk sementara mereka harus memenuhi kebutuhan hidupnya. Inilah yang membuat mereka justru harus kembali melakukan kejahatan.
“Kondisi yang serba sulit dalam hal ekonomi. Susah cari pekerjaan, uang kurang, harus di rumah saja sementara kebutuhan dasar makan terutama harus terpenuhi,” jelasnya.
Kemudian yang kedua ialah, napi telah memiliki pengalaman dalam melakukan kejahatan. Sehingga, mereka tahu pola dan cara bertindak serta tahu mana sasaran yang tepat.
“Para napi sudah memiliki pengalaman yang canggih bagaimana berbuat kriminal, dengan sharing teman-temannya di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas),” ujar Lulusan Magister Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini.
Kendati demikian, itu tidak dibenarkan walau kondisi ekonomi tengah sulit. Ia mengatakan, para napi asimilasi harus punya cara dalam mencari nafkah tanpa harus melanggar hukum.
“Harus ada ide kreatif menciptakan sumber uang. Yang kedua manajemen pengeluaran dengan baik, kendalikan keinginan. Dan dukungan support dari keluarga sangat penting,” jelasnya.(*)