Diskusi Daring, FMI Ajak Pemuda Berperan Aktif Lawan Covid-19
MAKASSAR, GOSULEL.COM – Fraksi Muda Indonesia (FMI) mengajak seluruh pemuda Sulsel berperan aktif dalam pandemi Corona atau Covid-19. Sebab, kini melanda Indonesia tak terkecuali Sulawesi Selatan (Sulsel).
Pihaknya pun menggelar diskusi daring yang mengangkat konsep ‘Ngabuburit Bareng FMI’, Minggu (10/05/2020). Lewat kegiatan tersebut, DPP FMI berharap pemuda mampu mengambil peran ditengah pandemi Covid-19.
“Pemuda harus ambil bagian, apapun fungsinya yang jelas kita harus menjadi agen pencegahan penularan covid-19, setidaknya tetap di rumah,” ujar Sekretaris Jenderal (Sekjen) FMI, Dadang Wardana Mas Bakar.
Dalam diskusi bertema Apa ‘Peran Pemuda Dalam Pencegahan Covid-19’ ini menghadirkan 3 narasumber. Ialah Ketua BADKO HMI Sulselbar, Lanyala Soewarno, Sekretaris Masika ICMI Sulsel, Erwin Saputra dan Tenaga ahli TGUPP Sulsel Bidang Kepemudaan, Ardiansyah Panwiru.
Lanyala berujar, pemuda harus aktif khususnya dalam pembangunan ekonomi kreatif. Sebab, itu salah satu cara yang mampu membangkitkan perekonomian Indonesia.
“Saya harapkan pemuda mendorong apapun kegiatan yang positif, kita harus tetap aktif, khususnya industri kreatif, ditengah pandemi covid-19,” ujar Ketua BADKO HMI Sulselbar ini.
Senada dengan hal tersebut, Sekretaris Masica ICMI, Erwin Saputra mengajak pemuda untuk lebih masuk ke-ranah sosial. Seperti melakukan pembagian sembako dan APD dengan melakukan pengalangan dana dengan memanfaatkan teknologi elektronik.
“Pemuda harus tetap jaga diri, anak muda harus mengambil peran seperti bergabung dalam komunitas yang terjun ke lapangan, pada intinya adalah dengan tetap naylakan harapan kepada masyarakat,” ucapnya.
Terakhir, Ardiansyah Panwiru mengajak seluruh pemuda untuk bersama-sama melawan Covid-19 ini. Menurutnya, untuk dapat mengalahkan virus ini harus dilakukan secara bersama-sama.
“Virus ini datang berbanyak-banyak, makanya kita harus melawan dengan berbanyak-banyak pula, namun harus sesuai dengan tupoksi masing-masing,” ucapnya.
“Tenaga medis itu bukan garda terdepan, justru kita inilah yang garda terdepan, tenaga medis adalah alternatif terakhir, jadi harus sama-sama kita lawan,” lanjut Ardi. (*)