Rahman, seorang anak berusia 6 tahun menderita penyakit Leukimia sejak ia masih berumur 2 tahun
#

Kisah Anak Mantan Sopir Truk di Bulukumba Jalani Kemoterapi 4 Tahun Tanpa Bantuan Pemerintah

Selasa, 12 Mei 2020 | 12:53 Wita - Editor: Andi Nita Purnama - Reporter: Khaerul Fadli - Gosulsel.com

BULUKUMBA, GOSULSEL.COM — Rahman seorang anak yang berusia 6 tahun menderita penyakit Leukimia sejak ia masih berumur 2 tahun, Rahman dikenali sebagai sosok anak yang tegar dalam berjuang melawan penyakit yang dialaminya.

Diketahuinya, Rahman seorang anak dari ayah mantan sopir truk dan ibu penjual sayuran di Pasar Tanete. Mereka beralamat di Tanete, Kecamatan Bulukumpa, Kabupaten Bulukumba, Sulsel.

pt-vale-indonesia

Di usia yang saat ini masih 6 tahun, Rahman harus rela menjalani pengobatan kemoterapi di rumah sakit yang ada di Kota Makassar dengan ditemani oleh ibunya.

Sementara saat kondisi Rahman membutuhkan biaya pengobatan dan operasional selama di Makassar, mirisnya ayah Rahman yang sebelumnya sebagai tulang punggung keluarganya harus berhenti menjadi sopir truk sebagai upaya pencarian nafkah dikarenakan dirinya juga sedang menderita sakit tumor, paru, dan ginjal.

Untung saja selama Rahman dan Ibunya berada di Makassar, mereka difasilitasi rumah tinggal di sebuah Yayasan Rumah Harapan Indonesia Cabang Makasar yang diasuh oleh Asriyanti.

Saat dikonfirmasi Gosulsel.com, Asriyanti membenarkan bahwa Rahman beserta ibunya sedang bermukim di tempatnya selama di Makassar.

“Iye benar Rahman dan ibunya bersama kami di Rumah Harapan Indonesia Cabang Makassar. Sejak 2016 ji itu kasian Rahman berobat, dia keluarga tidak mampu tapi kasihan saja karena dia tidak masuk BPJS tanggungan pemerintah,” katanya, Selasa (12/5/2020).

Lanjutnya, “Tidak terdaftarki kasian dia di BPJS pemerintah. Tapi sejak bersama kami di Rumah Harapan Indonesia, kami yang menangani pembayaran BPJS nya,” tambah Asriyanti.

Ia berharap agar Pemerintah Bulukumba peduli terhadap nasib warganya yang satu ini dan bisa memasukkan Rahman menjadi salah satu peserta BPJS yang ditanggung oleh Pemerintah.

“Next time kami berharap Pemerintah di Bulukumba bisa masukkan Rahman sebagai peserta BPJS yang ditanggung oleh pemerintah, biar pembayaran yang biasa kami lakukan bisa diperuntukkan untuk keperluan lainnya,” harapnya.

Untuk diketahui, beberapa bulan silam pihak Rumah Harapan Indonesia sudah melakukan silaturahmi dengan Kepala Dinas Sosial Bulukumba dan membahas soal peralihan BPJS Rahman dari BPJS mandiri ke tanggungan pemerintah, hanya saja sampai bulan ini masih berlaku mandiri.(*)