Bupati Bone Andi Fahsar Mahdin Padjalangi mencoba mengemudikan mesin harvester saat melakukan panen padi bersama Forkopimda di Desa Samaelo Kecamatan Barebbo, Selasa kemarin (12/5/2020)

Bupati Bone: Petani Tetap Eksis dan Jaga Ketahanan Pangan Meski Corona

Rabu, 13 Mei 2020 | 13:49 Wita - Editor: Andi Nita Purnama -

BONE, GOSULSEL.COM — Bupati Bone Andi Fahsar Mahdin Padjalangi menegaskan meskipun tengah dilanda virus Corona, petani Kabupaten Bone tepat eksis dan siap menjaga ketahanan pangan. Hingga saat ini, kegiatan panen padi tetap berjalan sehingga stok padi aman, sebab produksi padi 2019 hingga April 2020 mencapai 1.543.684 ton.

“Di tengah pandemi Covid-19, petani tetap bekerja memanen padi musim tanam Oktober 2019-Maret 2020 dan sebagian lainnya mulai kembali membajak sawah untuk musim tanam April-September 2020,” demikian dikatakan Andi Fahsar saat melakukan panen padi bersama Forkopimda di Desa Samaelo Kecamatan Barebbo, Selasa kemarin (12/5/2020).

pt-vale-indonesia

Dalam kegiatan panen raya tersebut, Andi Fahsar mencoba mengemudikan mesin harvester yakni mesin panen padi yang sering digunakan petani untuk memanen padi dengan cepat.

“Petani di Kabupaten Bone akan terus tetap eksis dan akan selalu menjaga ketahanan pangan yang ada di Bone,” tegasnya.

Selanjutnya pada saat video conference pencanangan Gerakan Tanam dengan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Bupati Bone mengatakan di tengah pandemi Covid-19, petani di Bone memanen padi musim tanam Oktober-Maret dengan hasil yang memuaskan.

“Kita juga melihat sebagian lain petani kita kembali membajak sawah untuk musim tanam padi Apri-September. Ini menandakan bahwa petani kita tetap beraktivitas walau pandemi corona,” katanya.

Sementara Kadis Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Bone, Sunardi Nurdin menjelaskan di tahun 2020 ini ada penambahan luas lahan sawah menjadi 118.556 hektar. Dari sawah yang digarap, produksi padi pada 2019 mencapai 971.941 ton, sedangkan produksi padi 2019 hingga April 2020 mencapai 1.543.684 ton.

“Lahan sawah petani terdiri dari sawah irigasi seluas 42.000 hektar, tadah hujan 70.159 hektar, rawa pasang surut 5.479 hektar, dan rawa lebak seluas 924 hektar,” jelasnya.

Di tempat terpisah, Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi mengatakan upaya agar petani tetap eksis dan militan dalam menjaga ketahanan pangan dalam menghadapi dampak pandemi virus corona merupakan gebrakan yang diluncurkan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo melalui Gerakan Tanam Padi Jagung Serentak se Indonesia. Kementerian Pertanian (Kementan) sesuai arahan Presiden Jokowi dituntut melakukan langkah konkret untuk menjamin ketersediaan pangan terutama di masa pandemi ini.

“Pertanaman padi bulan Mei sampai dengan September 2020 harus dioptimalkan. Gerakan tanam serentak adalah langkah nyata meningkatkan luas tanam dan semangat petani. Sehingga, dampak wabah virus corona terkendalikan karena ketersediaan pangan aman,“ jelasnya.

Perlu diketahui, pada tahun 2020 ini secara nasional pemerintah menargetkan luas tanam padi 11,66 juta ha, diproyeksikan menghasilkan beras sebesar 33,6 juta ton. Sementara luas tanam jagung ditargetkan seluas 4,49 juta ha, berpotensi menghasilkan 24,17 juta ton pipilan kering.(*)


BACA JUGA