Pj Wali Kota Makassar, Yusran Jusuf saat berbincang bersama Wali Kota Makassar Periode 2014-2019, Mohammad Ramdhan 'Danny' Pomanto di kediaman Danny, Jalan Amirullah, Minggu (24/5/2020)

Bersama Yusran Jusuf, Danny Pomanto Bahas Soal Penanganan Corona

Selasa, 26 Mei 2020 | 12:05 Wita - Editor: Andi Nita Purnama - Reporter: Agung Eka - Gosulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM — Penjabat (Pj) Wali Kota Makassar, Yusran Jusuf bertemu Wali Kota Makassar Periode 2014-2019, Mohammad Ramdhan ‘Danny’ Pomanto. Bertempat di kediaman Danny, Jalan Amirullah, Minggu (24/5/2020).

Dalam pertemuannya, Yusran tengah berbagi cerita dan meminta masukan terkait percepatan penanganan Covid-19 di Kota Makassar. Ini juga sekaligus menjaga tali silaturahmi, apalagi saat ini suasana Lebaran.

pt-vale-indonesia

“Ini merupakan pertemuan dalam rangka silaturahmi pada momentum Idul Fitri, skaligus sharing,” ucap Yusran.

Sementara itu, Danny Pomanto mengungkapkan, bahwa dirinya dan Pj Wali Kota Makassar banyak membahas program untuk memajukan Kota Makassar. Terlebih, Makassar sudah memasuki kondisi New Normal.

“Bagaimana menghadapi new normal,” ungkap Danny.

Danny Pomanto juga mengatakan, Kota Makassar punya banyak sumber daya yang bisa digerakkan menangani wabah Covid-19. Salah satunya dengan melibatkan RT dan RW.

Keterlibatan RT dan RW di Kota Makassar, kata dia, teramat penting. Pasalnya, mereka dapat melakukan penelusuran dan pendataan kepada setiap warga di lingkungan tempat tinggal.

RT dan RW sudah dilengkapi dengan telepon pintar. Bisa memberikan laporan setiap waktu ke lurah, camat, dan Penjabat Wali Kota Makassar. Mengenai kondisi di wilayah mereka masing-masing

Untuk membantu kerja tenaga medis dan gugus tugas, RT dan RW bisa diberikan alat pemeriksa suhu tubuh atau thermogun. Nantinya RT dan RW berkeliling ke rumah-rumah melakukan pemeriksaan.

 “Jadi pencegahannya bukan hanya di perbatasan. Tapi langsung ke tempat tinggal warga,” ujarnya.

Warga yang terindikasi akan segera diberikan penanganan awal. Misalnya dengan isolasi mandiri atau harus dirujuk ke rumah sakit.

“Semua warga yang isolasi mandiri harus dijamin kebutuhan pokoknya. Diberikan dukungan. Tidak boleh dikucilkan,” ungkap Danny.(*)


BACA JUGA