Petani sayuran

Bantu Petani di Tengah Pandemi, PSEKP Borong 300 Paket Sayuran

Jumat, 29 Mei 2020 | 20:39 Wita - Editor: Andi Nita Purnama -

JAKARTA, GOSULSEL.COM — Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian (PSEKP) melakukan pembelian 300 paket sayuran dari tangan petani gabungan poktan Multi Tani Jaya Giri (MUJAGI) di Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Kepala PSEKP Kementan, Sudi Mardianto, mengatakan pembelian ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian pemerintah keapda para petani yang terkena dampak pandemi Covid-19.

pt-vale-indonesia

“Pembelian ini sangat membantu para petani dalam menjual hasil tanamnya. Terlebih PSEKP membelinya dengan harga di atas BEP (Break Even Point),” ujar Sudi, Jumat (29/5/2020).

Adapun paket sayur yang dibeli, diantaranya adalah aneka cabai, kol, terong, wortel, daun bawang, dan tomat. Paket sayur ini dibeli dengan harga di atas biaya produksi dengan harapan para petani tetap memperoleh keuntungan dari hasil jerih payahnya.

Mengenai hal ini, Ketua Gapoktan MUJAGI, Suhendar mengucapkan terima kasih atas pembelian yang dilakukan pemerintah. Menurutnya, pembelian ini sangat membantu perekonomian petani disaat kondisi dan situasi sulit alibat pandemi.

“Alhamdulillah kami bersyukur atas pembelian yang dilakukan Kementan. Tentu saya juga berharap, instansi lain bisa melakukan hal yang sama kepada para petani di Kecamatan Pacet,” katanya.

Suhendar mengatakan, selama ini, penjualan sayuran memang cendrung menurun karena terbentur keterbatasan aktivitas akibat pembatasan sosial (PSBB). Padahal sebelumnya, produk ini merupakan primadona bagi seluruh lapisan masyarakat.

“Biasanya sayuran kami dipasarkan ke pasar swalayan, restoran, dan catering yang ada di Jakarta. Tapi dengan terbatasnya aktivitas, penjualan kami cenderung menurun. Alhamdulillah pemerintah masih memperhatikan,” katanya.

Sebagai catatan, harga tomat yang biasanya dijual ke hotel, restoran, dan catering biasanya menembus angka Rp31.500 perkilogram. Namun dalam situasi seperti sekarang, harganya jatuh di angka Rp3.000 perkilogram. Cabai besar dengan harga normal dijual Rp18.000 perkilogram, namun saat ini hanya dijual seharga Rp4.000 perkilogram. Sedangkan harga Kubis normal dijuak Rp8.000-10.000 perkilogram, saat ini dijual Rp4.000 perkilogram. Untuk wortel harga normal dijual sebesar Rp6.000 perkilogram, saat ini dijual sebesar Rp3.000 perkilogram.

“Dengan kondisi itu, para petani terpaksa menjual dengan harga sangat murah daripada tidak laku,” katanya.

Meski demikian, keadaan yang serba sulit ini bukan berarti menjadi kendala bagi Gapoktan MUJAGI untuk tidak berproduksi. Sebaliknya, Poktan yang beranggotakan 7 kelompok tani ini terus melakukan penanaman sayur di lahan yang sudah dipanen. Menurutnya, langkah tersebut merupakan solusi pasti dalam memperluas pemasaran yang ada. Dengan begitu, nantinya, akan banyak instansi lain yang melirik lahan tanaman sayuran dan buah buahan.

“Kami berharap ke depan ada bantuan sarana dan prasarana lainya untuk membantu produksi sayur kami. Atau membantu distribusi ke hilir serta membantu permodalan petani,” tutupnya.(*)


BACA JUGA