Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) melakukan kunjungan kerja di Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Jumat (29/5/2020). Mentan menyerahkan bantuan alat mesin pertanian (alsintan) kepada petani

Pastikan NTT Tanam 2 Kali Setahun, Mentan Serahkan Bantuan Alsintan

Jumat, 29 Mei 2020 | 15:08 Wita - Editor: Andi Nita Purnama -

KUPANG, GOSULSEL.COM — Dalam kunjungan kerja Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) ke Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Jumat (29/5/2020), Mentan menyerahkan bantuan alat mesin pertanian (alsintan) kepada petani, berupa 40 traktor dan alat pertanian yang lain. Dirinya berharap NTT dapat melaksanakan upaya tanam 2 kali setahun.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) melakukan kunjungan kerja di Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Jumat (29/5/2020). Mentan menyerahkan bantuan alat mesin pertanian (alsintan) kepada petani

“Kunci daerah yang bisa maju itu kalo kepala daerahnya punya manajemen agenda pertanian, yang diturunkan berupa kebijakan pemerintah. Untuk itu Pak Gubernur, NTT tidak boleh mundur petani bertanam 2 kali setahun,” kata Mentan SYL saat memberikan sambutannya di Desa Manusak, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Mentan SYL mengatakan bahwa Program Tanam Jagung Panen sapi (TJPS) yang saat ini sedang dikerjakan pemerintah NTT, akan mampu membawa NTT keluar dari kemiskinan dan menjadi sejahtera. Menurutnya sektor pertanian adalah sektor yang menjadi jawaban, dan diunggulkan setelah melewati pandemi Covid-19.

“Didalam kondisi Covid seperti ini, ekonomi yang bisa jalan adalah pertanian. karena ini masalah perut. Dalam 100 hari lagi kita mau lihat perkembangan NTT,” ucapnya.

SYL memaparkan prognosa produksi dan kebutuhan beras nasional, hingga akhir Desember 2020 stok beras masih akan tersedia sebanyak 4,7 juta ton beras. Untuk mengamankan pasokan beras ditengah pandemi Covid-19, Kementan telah melakukan gerakan percepatan tanam padi 5,6 juta hektar, pada musim tanam dua di 33 provinsi.

Pemerintah menargetkan program itu bisa menghasilkan produksi beras sebesar 15 juta ton pada Juli- Desember 2020. Paling tidak untuk target pesimistis bisa mencapai 13,2 juta ton.

Kementan juga memiliki 3 program alternatif untuk mengamankan pangan masyarakat Indonesia, diantaranya optimalisasi lahan rawa 400 ribu hektar yang diperkirakan dapat menghasilkan 1,2 juta ton beras. Selain itu, melakukan diversifikasi pangan, hingga membuat lumbung pangan disetiap provinsi.

“Jadi NTT harus punya lumbung pangan sendiri dan setiap kecamatan akan terkoneksi. Bersama kami (Kementan) membuat konstraling (komando strategi penggilingan), dimana ini akan menjadi lumbung pangan yang ada di kecamatan,” ucap SYL.

Untuk pertanian di NTT, Kementan memberikan bantuan senilai 103,063 milyar. Harapannya, pemerintah daerah lebih menggiatkan lagi pertanian.

Di kesempatan yang sama, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat menyampaikan terima kasih kepada Menteri Pertanian yang telah menaruh perhatian khusus terhadap NTT.

“Kita bersyukur walaupun di masa pandemi Covid-19, tetapi Pak Menteri dan rombongan tetap kerja dengan semangat yang luar biasa, untuk memperhatikan pengembangan sektor pertanian di NTT,” ungkapnya.

Viktor mengungkapkan beberapa masalah pertanian yang masih terus diatasi pemda NTT, hingga saat ini adalah perbaikan pengairan. Transformasi budaya tanam 2 kali setahun yang disampaikan Mentan, menurutnya memberikan energi dan semangat, untuk terus memaksimalkan potensi wilayah.

Viktor bercerita hampir semua kebutuhan masyarakat NTT, saat ini berasal dari luar daerah, sehingga supply chain tidak memberikan nilai tambah provinsi NTT, sehingga pertanian satu satunya yang bisa diandalkan untuk dipenuhi.

“Saya ingin mengembalikan kejayaan NTT Pak Menteri, salah satunya sebagai penghasil protein yang dapat kami hasilkan,” tukasnya.(*)


BACA JUGA