Pertanian

Bupati Kutai Timur Siapkan Lahan 800 Hektare Untuk Budidaya Pangan Alternatif

Sabtu, 30 Mei 2020 | 16:20 Wita - Editor: Andi Nita Purnama -

KUTIM, GOSULSEL.COM — Bupati Kutai Timur (Kutim), Ismunandar menyerukan agar masyarakat memanfaatkan lahan pekarangan untuk menghasilkan komoditas pangan alternatif. Sebanyak 800 hektar lahan disiapkan untuk mendukung terwujudkan ketahanan pangan keluarga tersebut dalam menghadapi dampak pandemi virus Corona.

Oleh karena itu, Bupati Kutim Ismunandar telah mencanangkan gerakan tanam singkong dan jagung di seluruh Kutim dan diikuti semua kecamatan. Petani pun terus digerakkan untuk mempercepat penanaman beras.

pt-vale-indonesia

“Bukan hanya singkong dan jagung, namun jenis tanaman lain juga dianjurkan, seperti sayur-sayuran, lombok dan semua jenis tanaman yang bermanfaat untuk ketahanan pangan bagi masyarakat,” demikian jelas Ismunandar di Kutim, Sabtu (30/5/2020).

Pengembangan pangan alternatif di Kabupaten Kutim tersebut dipusatkan pada Kecamatan Kaubun. Menurut Camat Kaubun, Riyanto pihaknya telah menyediakan lahan 800 hektare, untuk persiapan ketahanan pangan jika pandemi Covid-19 berkepanjangan. Petani di Kecamatan Kaubun pun terus bergerak cepat dengan mempercepat musim tanam padi sawah dan juga menanam tanaman sayuran.

“Kami sudah imbau kepada seluruh kepala desa dan masyarakat, agar memanfaatkan lahan pekarangan masing-masing,” ujarnya.

Kaubun merupakan salah satu kecamatan penghasil padi yang cukup besar di Kutim. Bahkan, bisa surplus dalam setiap musim panen padi. Pada saat pandemi Covid-19, petani merasa beruntung. Sebab, hasil panennya dibeli pemerintah untuk membantu masyarakat yang kurang mampu dan terdampak Covid-19.

“Kami berharap nanti masyarakat bisa panen sendiri dan tidak bergantung dengan daerah lain. Mudah-mudahan pandemi Covid-19 ini segera berlalu dan masyarakat bisa hidup tenang,” harap Riyanto.

Oleh karena itu, Riyanto menegaskan menyambut baik instruksi Bupati Kutim yang meminta kepada seluruh masyarakat untuk mempersiapkan pangan. Salah satunya harus menanam berbagai komoditi menyangkut pangan.

“Karena Kutim termasuk salah satu yang bergantung kepada daerah lain seperti Jawa dan Sulawesi dalam pasokan pangan, terutama beras,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kutim, Sugiono menyebutkan bahwa jajaran dinas mulai menggerakkan petani untuk percepatan tanam padi. Apalagi saat ini masih sering turun hujan, sehingga lahan sawah harus segera dimanfaatkan setelah kemarin panen maka sekarang saatnya mulai tanam lagi.

“Kami juga merespon cepat apa yang menjadi arahan Bupati untuk memanfaatkan pangan alternatif. Kalau melihat arahan pak Bupati ini memang sejalan dengan program Kementerian Pertanian untuk mulai memanfaatkan lahan di pekarangan sebagai sumber pangan alternative, kita mulai bergerak saat ini karena memang banyak potensi di luar padi yang memang sesuai untuk lahan disini, terutama umbi-umbian,” tutur Sugiono.

Terpisah, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Suwandi mendukung penuh upaya yang dilakukan oleh Kabupaten Kutim. Ia mengapresiasi gerak cepat jajaran Dinas Pertanian Kutim menerjemahkan arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo untuk tetap mempertahankan dan memanfaatkan seoptimal mungkin lahan untuk ditanami.

“Di suasana pandemi ini saya yakin bukan menjadi alasan untuk menyerah, seperti halnya di Kutai Timur ini bisa jadi contoh antusisasme pemerintah daerah untuk memenuhi pangan bagi msyarakatnya,” tutur Suwandi.(*)