Pj Wali Kota Makassar, Yusran Jusuf saat ditemui di Balai Kota Makassar, Rabu (20/5/2020)

Bendera Palu Arit Ditemukan di Kampusnya, Ini Kata Yusran Jusuf

Minggu, 31 Mei 2020 | 10:54 Wita - Editor: Andi Nita Purnama - Reporter: Agung Eka - Gosulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM — Penjabat (Pj) Wali Kota Makassar, Yusran Jusuf ikut berkomentar mengenai munculnya bendera merah putih berlogo palu arit di Unhas. Ia mengaku belum mengetahui secara rinci terkait permasalahan itu.

Namun, menurutnya, penting mengedepankan aspek ketahanan nasional sebagai hal utama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Ia pun meminta semua pihak mempercayakan penanganan masalah ini kepada pihak terkait.

“Saya ini alumni Lemhanas (Lembaga Ketahanan Nasional), tentu saja aspek ketahanan nasional adalah hal paling utama. Terkait yang ditanyakan itu (penemuan bendera paku arit) saya belum punya informasi yang cukup, namun tentu kita percaya aparat kita, intelijen kita akan bekerja untuk memastikan motifnya termasuk juga menemukan pelakunya,” ujarnya, Sabtu (30/5/2020).

Kata dia, dalam merespon kejadian tersebut yang paling penting adalah mengetahui persoalannya. Sehingga bisa ditarik kesimpulan yang lebih jelas terkait tujuan dibalik kemunculan bendera tersebut.

“Saya kira yang paling penting mengetahui persoalannya, terkait hal itu tentu saja kita juga tunggu respon teman-teman di Unhas, secepatnya saya juga akan berkoordinasi dengan pak WR (Wakil Rektor) III Unhas untuk menanyakan ini,” jelas Mantan Dekan Fakultas Kehutanan Unhas ini.

Yusran mengakui situasi di Makassar sejauh ini masih sangat kondusif, termasuk juga pada masa pandemi Covid-19 di mana aspek keamanan sangat terjaga. Yusran juga merespon ketika ditanya  potensi munculnya radikalisme di Kampus merah tersebut.

“Mahasiswa itu memang harus kritis. Perbedaan pemikiran di kampus itu biasa, namun selama saya beraktifitas di Unhas, saya belum melihat ada gerakan menuju radikalisme. Jadi tidak ada toleransi jika terkait dengan radikalisme, apalagi jika itu berhubungan dengan ketahanan nasional,” tegas Yusran.(*)