Gerakan Percepatan Olah Tanah (GPOT) bersama Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Wakil Gubernur Jabar, Uu Ruzhanul Ulum, Bupati Subang, Ruhimat, Pangdam III/Siliwangi, Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryan, Wakapolda Jawa Barat, Brigjen. Pol. Akhmad Wiyagus, dan Anggota DPD RI, Oni Suwarman di Desa Ciberes, Kecamatan Patokbeusi Kabupaten Subang, Sabtu (6/6/2020)

Wagub Siap Dukung Mentan Jadikan Jabar Penyangga Pangan Nasional

Sabtu, 06 Juni 2020 | 18:36 Wita - Editor: Andi Nita Purnama -

SUBANG, GOSULSEL.COM — Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum siap memberikan dukungan untuk mengimplementasikan program kerja Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo dalam mewujudkan Jawa Barat (Jabar) sebagai penyangga pangan nasional. Selain itu, menururnya kehadiran Mentan menjadi bukti kepedulian pemerintah pusat pada Provinsi Jabar guna menguatkan sektor pertanian di masa pandemi virus Corona.

“Dengan kehadiran Mentan ke sini (Subang, red), tadi di Kabupaten Karawang beliau memberikan bantuan di sini pun memberikan bantuan. Ini bukti kepedulian pemerintah pusat terhadap Provinsi Jawa Barat,” ungkapnya saat memberikan arahan pada acara Gerakan Percepatan Olah Tanah (GPOT) bersama Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di Desa Ciberes, Kecamatan Patokbeusi Kabupaten Subang, Sabtu (6/6/2020).

pt-vale-indonesia

Wagub yang sering dipanggil Kang Uu mengatakan bahwa dalam meningkatkan ekonomi, masyarakat dapat melakukannya lewat pertanian karena hal tersebut sesuai dengan kaidah-kaidah religius islami. Sektor pertanian adalah jalan utama mencari nafkah yang sangat bagus.

“Paling utama mencari nafkah para lelaki adalah dengan tangannya sendiri dan para ulama menafsirkan itu adalah pertanian,” ucapnya.

Kang Uu juga mengatakan bahwa Kementerian Pertanian (Kementan) dipimpin Mentan Syahrul Yasin Limpo terus berupaya dalam meningkatkan produksi pertanian dengan berbagai program-program yang diterapkan. Upaya tersebut juga terus dipantau sehingga target yang sudah ditetapkan dapat tercapai.

“Saya berharap para petani jangan terlena di situasi Covid ini. Pak Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo muter dari satu provinsi ke provinsi lain. Kenapa tidak insan-insan pertanian pun bergerak untuk bertani di daerah masing-masing,” terangnya.

Dalam acara tersebut, Mentan Syahrul memberi semangat kepada seluruh masyarakat Subang untuk menjadi contoh dalam mengembangkan pertanian. Subang harus menjadi contoh Kabupaten yang mampu bertahan dengan adanya wabah Covid-19 dan bisa menjadi daerah lumbung pangan.

“Kita jadikan Subang menjadi lumbung pangan, 6 bulan kedepan saya mau dengar pak bupati sudah simpan hasil panen di lumbung pangan itu,” tuturnya.

Mantan Gubernur Sulawesi Selatan 2 periode ini juga meminta seluruh jajaran pemerintah daerah Jabar untuk turun langsung dalam meninjau kondisi pertanian. Dengan begitu, berbagai kendala yang ada bisa langsung dicarikan solusinya dan tidak mengganggu proses produksi khusus nya menghadapi pandemi Covid-19.

“Lebih banyak pak bupati turun, lebih banyak pak wagub turun maka maka makin banyak kendala pertanian yang kita bisa carikan solusi. Dampak pasca pandemi virus corona sangat besar bagi kehidupan, ekomoni lesu, distribusi terhambat dan banyak dampak lainnya. Senjata satu-satunya untuk memulihkan ekonomi itu adalah sektor pertanian,” tutur Syahrul.

Oleh karenanya, Syahrul menyebutkan Kementan sebagai salah satu garda terdepan dalam upaya penanganan dampak wabah ini, tidak akan patah semangat untuk terus melakukan langkah konkret demi menjaga ketersediaan pangan terutama. Kementan melakukan percepatan tanam, tidak membiarkan lahan tidur, dan menyediakan berbantuan hingga permodalan bagi petani melalui dana Kredit Usaha Rakyat.

“Hari ini saya merasa sangat bahagia, kembali ingatan saya mundur ke belakang. Mulai dari menjadi Kepala Desa sampai menjadi Gubernur bisa saya rasakan apa yang bapak Bupati dan unsur unsur yang ada di sini dalam mengelola pertanian. Kalau tidak ada bupati yang minta bantuan, itu artinya bupatinya tidak bekerja,” ucapnya.

Dalam kunjungan tersebut, Mentan Syahrul sekaligus menyerahkan bantuan langsung kepada petani guna mendukung target percepatan tanam yang sudah diberikan. Melalui Direktorat Tanaman Pangan, Kementan mengalokasikan anggaran pertanian untuk Kabupaten Subang total sebesar Rp12,119 miliar terinci alokasi anggaran tanaman pangan sebesar Rp7,11 miliar, Asuransi AUTP sebesar Rp2,198 miliar, Dana KUR sebesar 900 juta dan Bantuan Alat Mesin Pertanian (Alsintan) sebesar Rp1,911 miliar.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi berharap Kabupaten Subang memiliki andil yang cukup besar untuk menambah sumbangan produksi padi. Dengan berbagai bantuan yang digelontorkan, Subang menjadi salah satu daerah di Jabar yang mampu mengoptomalkan lahan dan percepat tanam untuk peningkatan produksi pangan, terkhusus menghadapi dampak akibat pandemi virus Corona.

“Kami juga meminta petani bisa menyerap KUR melalu gerakan Komandi Strategi Penggilingan sebagai pengamanan harga gabah. Silahkan KUR dimanfaatkan sebaik-baiknya terutama bagi penggilingan padi bisa digunakan untuk menyerap gabah petani dengan harga yang layak untuk petani sejahtera dan ekonomi kuat,” cetus Suwandi.(*)


BACA JUGA