KPPU mengadakan silaturahim sekaligus konferensi pers dalam rangka HUT ke-20, yang dilaksanakan secara virtual, Senin (8/6/2020)

Rayakan HUT Secara Virtual, KPPU Paparkan Kinerja 20 Tahun Terakhir

Senin, 08 Juni 2020 | 17:18 Wita - Editor: Andi Nita Purnama -

MAKASSAR, GOSULSEL.COM — Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-20 nya tahun ini. Peringatan tersebut dirangkaikan dengan silaturahim sekaligus konferensi pers yang dilaksanakan secara virtual, Senin (8/6/2020).

pt-vale-indonesia

Ketua KPPU RI, Kurnia Toha, dalam kegiatan tersebut menyampaikan kinerja KPPU selama 20 tahun terakhir. Diantaranya, KPPU telah menghasilkan 349 putusan, yang 89% diantaranya telah inkracht baik di lingkup KPPU, pengadilan, negeri, mahkamah agung, maupun peninjauan kembali.

Tak hanya itu, KPPU telah melakukan 175 kajian dan penelitian hingga saat ini. “Tahun ini akan berjalan 5 penelitian hingga Mei 2020 yaitu penelitian di Komoditas Kopi, Industri Kelapa Sawit, Pelayanan Rumah Sakit, Industri Perbankan, Ekonomi Digital dan Indeks Persaingan Usaha,” ujar Kurnia.

Dari sisi laporan keuangan dan kinerja anggaran, KPPU telah memperoleh predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari dua lembaga sekaligus yaitu dari BPK selama 7 tahun berturut-turut yaitu sejak 2012 – 2018 dan dari Kementerian Keuangan selama 5 tahun berturut-turut sejak tahun 2014 – 2018.

Sementara itu, Kepala Kanwil VI KPPU Makassar Hilman Pujana juga menyampaikan bahwa KPPU memiliki tugas dan fungsi yaitu terkait dengan penegakan hukum, advokasi kebijakan kepada pemerintah, merger kontrol, pengawasan pelaksanaan kemitraan.

“Untuk di Makassar, sudah banyak perkara yang diputus yang dihasilkan di Kanwil VI Makassar ini, ada yang terkait tender, transportasi yang di pelabuhan, transportasi di udara, dan lain-lain,” jelas Hilman.

Ia berharap ke depannya KPPU bisa lebih memberikan sumbangsih untuk mendorong perekonomian agar lebih kompetitif dan inovatif untuk Indonesia maju, sesuai tagline KPPU di ulang tahun ke-20 ini, ‘Kompetitif, Inovatif untuk Indonesia Maju’.

Jadi keyword itu yang kita dorong, bagaimana agar perekonomian ini menjadi kompetitif, tidak ada entry barrier, tidak ada perilaku-perilaku monopoli yang dilakukan yang mngakibatkan persaingan usaha menjadi tidak sehat,” pungkasnya.(*)