Ilustrasi pasien virus Corona. (Foto: Reuters)

Puncak Pandemi Corona di Makassar Diprediksi Terjadi di Minggu Ketiga Juni

Jumat, 12 Juni 2020 | 21:52 Wita - Editor: Andi Nita Purnama - Reporter: Agung Eka - Gosulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM — Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Nurdin Abdullah, mengungkapkan, bahwa puncak pandemi Corona bakal berlangsung pada Akhir Juni nanti. Ini berdasarkan hasil analisa dari tim ahli Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Unhas.

Bersama tim ahli dari FKM dan sosiolog kesehatan masyarakat, pihaknya pun berkumpul untuk menganalisa trend kenaikan jumlah pasien positif Covid-19 di Sulsel. Di Kota Makassar, puncak pandemi akan terjadi di Minggu ketiga bulan Juni mendatang.

pt-vale-indonesia

“Memang dari seluruh tim kita, itu sudah menganalisa bahwa prediksi puncak pandemi virus Corona di Sulsel itu akan terjadi pada akhir Juni 2020, bahkan melewati. Tapi kalau Kota Makassar puncaknya minggu ketiga itu analisa dari tim kita,” ungkap Nurdin Abdullah, Jumat (12/6/2020).

Ia menjelaskan, bagaimana laju kurva kian tinggi beberapa hari terakhir ini, karena rapid test dan PCR gencar dilakukan. Menurutnya, langkah testing ini dianggap sangat efektif mendorong laju kurva Covid-19, dan dengan kecepatan penelusuran kontak saat ini diyakini dapat mengendalikan penularan. 

“Penelusuran kontak kasus positif ini tentu dapat kita kendalikan cepat, karena setelah kita temukan, kita karantina mereka, terutama yang terpapar Covid-19 tapi tanpa gejala, ini tentu dapat memutus potensi penyebaran yang lebih luas. Nah kalau kita lihat memang dibanding pada bulan Maret, pertumbuhan angka positif sekarang ini berada di angka 8 persen dengan waktu penggandaan 8 hari, itu menurut tim ahli kita,” jelasnya.

Ia menjelaskan, berbeda dengan angka kasus di awal bulan Maret lalu. Pasalnya, pertumbuhan kasus pada saat itu mencapai 28 persen dengan waktu penggandaan 3 sampai 4 hari. 

“Tentu ada pekerjaan rumah (PR) kita dari analisa seluruhnya yang kita lakukan itu ada 30 persen OTG, yang sementara kita telusuri dan kita lacak keberadaannya tentu ini untuk mencegah penularan yang lebih luas,” tambahnya. 

Sementara untuk daerah yang memiliki penyebaran paling tinggi saat ini adalah Kota Makassar. Lalu diikuti Kabupaten Gowa, Maros dan Luwu Timur. 

“Saya ingin sampaikan dari 24 kabupaten kota di Sulsel ini ada 4 kabupaten kota tentu Makassar menjadi episentrum utama. Terus Kabupaten Gowa, Maros dan terakhir Luwu timur. Kita bersama-sama dengan seluruh gugus tugas baik dari provinsi maupun kabupaten kota, kita terus melakukan tracking secara masif,” pungkasnya.(*)


BACA JUGA