Pengamat Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Makassar, Andi Luhur Priyanto

Yusran Jusuf Dicopot, Luhur Sayangkan Sikap Gubernur NA

Sabtu, 27 Juni 2020 | 19:53 Wita - Editor: Andi Nita Purnama - Reporter: Agung Eka - Gosulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM — Berakhir sudah masa jabatan Yusran Jusuf sebagai Penjabat (Pj) Wali Kota Makassar. Ia digantikan oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Sulsel, Rudy Djamaluddin pada 26 Juni.

Akan tetapi, pergantian ini begitu cepat dilakukan. Pasalnya, Yusran baru menjabat selama 43 hari usai dilantik menggantikan Iqbal Suhaeb pada 13 Mei lalu.

pt-vale-indonesia

Akibat pencopotan yang dilakukan secara tiba-tiba ini, Gubernur Sulsel menjadi sorotan berbagai pihak. Salah satu yang melontarkan kritik terhadap Nurdin ialah Pengamat Pemerintahan dan Politik, Andi Luhur Priyanto.

Akademisi dari Unismuh Makassar ini menyayangkan sikap Nurdin Abdullah yang membuat keputusan ini secara mendadak. Ia menilai tindakannya kali ini justru menjadi bumerang baginya.

Sebab, kata Luhur, Nurdin hanya menunjukkan kepemimpinannya yang mementingkan kepentingan politik. Imbasnya, kepercayaan warga Makassar terhadap pemimpinnya akan runtuh.

“Pergantian seperti ini, hanya memperlihatkan kualitas kepemipinan Gubernur Sulsel dalam mengawal transisi pemerintahan di Kota Makassar. Warga Makassar disuguhi arahan kepemimpinan tanpa direction dan penuh ketidakpastian,” jelas saat dihubungi, Jumat (26/6/2020).

Posisi Pj Wali Kota Makassar sendiri, ia mengatakan jika memang tidak bisa lepas dari kepentingan politik. Apa yang yang dilakukan Nurdin justru membuatnya salah langkah.

“Semua di bangun berbasis interest politik elektoral. Pj Wali Kota yang datang dan pergi memang bukan pilihan warga kota. Sejatinya, kota ini butuh pemimpin yang mampu menggerakkan solidaritas sosial lintas-batas, membangun kolaborasi dan punya strategi jitu melawan pandemi,” tutupnya.(*)