Rapat Koordinasi bersama jajaran Forkompinda Kota Makassar di Posko Covid-19 Kota Makassar, Sabtu (27/06/2020).

Awasi Pendatang, Pemkot Makassar Bakal Berlakukan Surat Keterangan Bebas Covid-19

Minggu, 28 Juni 2020 | 08:47 Wita - Editor: Dilla Bahar - Reporter: Agung Eka - Gosulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM – Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar terus berupaya memutus rantai penyebaran virus Covid-19. Pihaknya akan memberlakukan pemeriksaan surat keterangan bebas Covid-19 bagi warga luar kota yang ingin masuk ke Makassar.

Hal itu disampaikan Penjabat (Pj) Wali Kota Makassar, Rudy Djamaluddin saat menggelar Rapat Koordinasi (Rakor). Dihadiri jajaran Forkompinda Makassar, SKPD dan seluruh Camat di Posko Covid 19 Makassar, Sabtu (27/06/2020). 

pt-vale-indonesia

Ia menjelaskan bahwa, penting untuk Surat keterangan bebas Covid-19 ini diberlakukan. Sebab, memiliki tujuan untuk menghindari penyebaran virus Covid 19 yang berasal dari luar Makassar.

“Jadi siapa pun yang masuk di Kota Makassar harus punya surat keterangan bebas Covid-19. Kita tidak pernah tahu misal ada yang ke Maros dari Maros dia tidak mematuhi aturan protokol kesehatan entah terpapar dimana dan kembali ke Makassar membawa virus tanpa ada tanda-tanda. Nah, itu yang kita waspadai,” ujar Rudy yang juga merupakan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Makassar.

Untuk penerapannya sendiri, ia masih menggodok dan berkordinasi dengan pihak terkait. Seperti Dinas Perhubungan (Dishub), Dinas Kesehatan (Dinkes), TNI dan pihak kepolisian. 

Selain itu, Rudy juga sementara membentuk tim percepatan dengan bermuara pada tiga konsep. Yakni unsur kepatuhan, unsur kejujuran dan saling pegang tangan untuk menyadarkan masyarakat. 

Tiga unsur ini dinilai Rudy sangat penting karena jumlah pasien positif Covid-19 bertambah dikarenakan tidak patuhnya masyarakat terhadap protokol kesehatan. Kemudian tidak jujurnya masyarakat jika sedang merasakan gejala virus.

“Jadi kita panggil juga tim dari Unhas, tim epidemiologi yang memang mampu menggambarkan  bagaimana status terhadap suatu pandemi atau penyakit yang berdampak pada suatu populasi di masyarakat,” ucapnya.

Tim ini yang nantinya akan melakukan pendekatan yang lebih humanis kepada masyarakat yang masih belum paham tentang pentingnya mematuhi protokol kesehatan dan rapid test. Ia juga meminta Camat dan Lurah agar lebih massif berkomunikasi dengan RT/RW untuk selalu memantau warganya.

“Jadi nanti kita lihat di RT/RW mana yang jumlah positif warganya sudah tinggi akan kita akan lock down sementara atau kita bawa isolasi ke hotel,” jelasnya. 

Rudy menargetkan dengan cara pendekatan persuasif seperti ini akan lebih cepat menekan angka penyebaran virus di Kota Makassar. 

Sementara, Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Yudhiawan Wibisono menyatakan siap untuk terus membantu Pemkot Makassar.

“Jadi saya bersama TNI menyasar beberapa tempat seperti cafe, masjid-masjid, pasar tradisional, warkop-warkop dan mall-mall. Yang tidak mematuhi protokol kesehatan kami langsung tegur ditempat. Ini massif kita lakukan,” jelasnya.

Ia mengaku khusus di pasar tradisional pendekatannya masih sulit. Oleh karenanya, ia dan jajarannya akan terus melakukan peringatan dan peneguran. 

Rapat Koordinasi ini diharapkan dapat berjalan sesuai dengan target-target yang disasar. Begitupun harapan pemerintah kota Makassar agar masyarakatnya bisa lebih mematuhi protokol kesehatan untuk kepentingan bersama. (*)


BACA JUGA