
Bamsoet Dukung Penambahan Anggaran Untuk Kementan
JAKARTA, GOSULSEL.COM — Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan pemulihan dan pembangunan sektor pertanian pada tahun 2021 dengan rumusan nomenklatur surat bersama pagu indikatif (SBPI) tentang ketersediaan akses dan konsumsi pangan berkualitas (Program Spesifik).
Pada target ini, Kementan merancang program nilai tambah dan daya saing industri. Kemudiam mendesain program riset inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi serta program pendidikan dan pelatihan vokasi.

Untuk melsksanakan target dan program ini, Kementan mengalokasikan anggaran Rp10 triliun untuk program ketersediaan pangan dan akses konsumsi pangan berkualitas. Sesuai dengan surat SBPI, Kementan juga ditargetkan untuk memenuhi sasaran produksi beberapa komoditas strategis seperti padi sebanyak 63,50 juta ton, jagung sebesar 26,00 juta ton, kedelai 0,48 juta ton dan daging sapi atau kerbau sebanyak 0,463 juta ton.
Supaya memenuhi semua target yang ada, Kementan dalam rapat kerjanya bersama DPR RI telah mengusulkan penambahan anggaran sebesar Rp10 triliun. Penambahan dinilai tepat untuk merealisasikan pemulihan ekonomi yang akan banyak bertumpu pada sektor pertanian.
Mengenai hal ini, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo meminta Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan DPR RI mendukung penambahan anggaran yang diajukan Kementerian Pertanian (Kementan) agar seluruh keperluan di sektor pertanian dapat memadai dan mendukung program ketahanan pangan.
“Seiring dengan penambahan anggaran, Kementerian Pertanian juga diharapkan mampu melakukan efisiensi anggaran namun juga dapat mencapai target nasional secara tepat sasaran,” kata Bamsoet, panggilan akrab Bambang Soesatyo beberapa waktu lalu.
Bamaoet beralasan, penambahan anggaran kementan merupakan sebuah keharusan untuk mengoptimalkan kinerja dan kesejahteraan petani. Terlebih mampu menguatkan cadangan dan sistem logistik pangan.
“MPR mendorong pemerintah dalam hal ini Kementan untuk melaksanakan program strategis yang diprioritaskan, agar dalam peningkatan kapasitas produksi pangan, diversifikasi pangan lokal, penguatan cadangan dan sistem logistik pangan mampu dicapai sesuai yang ditargetkan,” katanya.
Senada, Anggota komisi IV DPR RI, Sigit Sosiantomo mendukung penambahan anggaran di Kementan agar bisa menjalankan program-program kerja yang sudah direncanakan selama 5 tahun ke depan.
“Saya sangat mendukung anggaran Kementan bisa lebih besar lagi kedepannya,” katanya.
Anggota Komisi IV lainnya, Hasan Aminuddin mengapresi kinerja Mentan Syahrul Yasin Limpo dalam memberi optimisme kepada masyarakat luas terkait ketersediaan pangan.
Menurut Hasan, dengan pendekatan tersebut, Kementan terbukti mampu menyediakan kebutihan bahan pokok selama bulan Ramadhan dan Pandemi Covid-19, sehingga terjadi terjadi kekhawatiran di tengah masyarakat.
“Saya salut dengan Pak Mentan yang tidak henti-hentinya terus memberikan keyakinan bahwa pangan kita ini dalam kondisi aman dan terkendali,” tutupnya.
Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan produksi beras Januari-Agustus 2020 sebesar 23,05 juta ton. Sehingga diprediksi stok beras pada Agustus 2020 sebesar 8,84 juta ton. Produksi jagung pada tahun 2020 juga memperlihatkan tren positif, yaitu sebesar 22,58 juta ton.
Sebelumnya anggaran Kementan tahun 2020 dipangkas sebesar Rp7 triliun. Padahal, anggaran tersebut sangat penting terutama dalam menggadapi kemungkinan krisis pangan akibat wabah Covid-19. Adapun total anggaran Kementan awalnya sebanyak Rp21 triliun. Pasca dipangkas sebanyak Rp7 triliun, anggaran yang tersisa hingga akhir tahun ini sebesar Rp14 triliun.(*)