Suasana penjualan Sarabba di Sungai Cerekang

Potensi Jadi Klaster Baru Covid-19, Warung Sarabba Cerekang Terancam Ditutup

Sabtu, 18 Juli 2020 | 23:36 Wita - Editor: Andi Nita Purnama - Reporter: Agung Eka - Gosulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM — Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar melalui Tim Gugus Tugas Covid-19 berencana bakal menutup warung sarabba. Bertempat di Jalan Sungai Cerekang.

Hal tersebut diungkapkan oleh Asisten I Pemkot Makassar, M Sabri. Sebab, kata dia, telah ditemukan 9 orang reaktif usai jalani rapid test, termasuk pemilik warung Sarabba di tempat tersebut.

pt-vale-indonesia

Mereka pun diminta untuk menjalani karantina mandiri. Akan tetapi, pemeriksaan akan dilanjutkan melalui test swab, jika mengindahkan untuk dikarantina.

Olehnya, apabila ditemukan positif Covid-19 diantara mereka yang telah reaktif. Maka pihaknya memutuskan untuk menutup sementara warung sarabba di Jalan Sungai Cerekang. 

“Kalau ini tidak mau dilakukan (isolasi) maka begitu kita tes dan positif swab, maka mohon maaf, saya akan tutup itu  Sungai Cerekang, penjual sarabba. Saya akan tutup,” katanya saat ditemui di Posko Covid-19 Makassar, Jumat (17/7/2020).

Keputusan menutup warung sarabba di Jalan Sungai Cerekang, lantaran bisa saja menjadi klaster baru Corona atau Covid-19. Untuk itu, sebelum terjadi, tempat tersebut mesti ditutup dan dilakukan sterilisasi.

“Kita tutup sementara, daripada menjadi carrier, menjadi episentrum, makin banyak orang datang makin terpapar, salah satunya kita tutup sambil kita sterilkan. Yang memang positif itu menjadi sembuh, dan protokol kesehatan itu dipatuhi,” pungkasnya. 

Untuk diketahui, sebelumnya Tim Gugus Tugas Covid-19 melakukan patroli di tempat itu. Koordinator Tim Tindak Pengendalian Covid-19, Irwan mengungkapkan, sebanyak 9 orang dinyatakan reaktif setelah menjalani rapid test.

“Itu operasi yang tadi malam di Sungai Cerekang, kami sudah menindak dan menjaring 33 orang, 9 reaktif,” ungkap Irwan saat ditemui di Posko Covid-19 Makassar, Jumat (17/7/2020).

Irwan mengatakan pemeriksaan terhadap 33 orang tersebut. Dimana terdiri dari pedagang dan pengunjung yang melanggar protokol kesehatan Covid-19.(*)


BACA JUGA