Pj Wali Kota Makassar, Rudy Djamaluddin, saat menerima botol minyak kayu putih Cap Lang oleh Mantan Rektor Unhas, Idrus Paturusi, dan Tim Satgas Covid-19 Unhas, dr Wachyudi Muchsin di Balai Kota Makassar, Senin (20/7/2020)

Di Pemkot Makassar, Satgas Covid-19 Unhas Serahkan 5.000 Botol Minyak Kayu Putih

Senin, 20 Juli 2020 | 18:43 Wita - Editor: Andi Nita Purnama - Reporter: Agung Eka - Gosulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM — Upaya pemerintah dalam percepatan penanganan Covid-19 di kota Makassar terus mendapat dukungan dari berbagai kalangan. Baik dari lembaga pemerintah, perguruan tinggi, atau pun lembaga swasta serta komunitas atau tokoh masyarakat.

Seperti terlihat pada Senin, (20/7/2020) di Ruang Rapat Wali Kota Makassar Balai Kota Makassar, Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar kembali menerima sokongan herbal minyak kayu putih. Yang diyakini memiliki kandungan yang mampu mengurangi dampak yang ditimbulkan dari virus dan bakteri.

pt-vale-indonesia

Mantan Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas), Idrus Paturusi bersama Tim Satgas Covid-19 Unhas diwakili oleh dr Wachyudi Muchsin menyerahkan langsung bantuan itu. Sebanyak 5.000 botol minyak kayu putih Cap Lang nantinya dibagikan secara gratis kepada pasien penderita Covid-19 di Makassar.

“Berbagai upaya percepatan penanganan Covid-19, baik itu edukasi protokol kesehatan, upaya preventif dan pengawasan secara masif di lapangan, termasuk juga treatment sepeti hari ini yang disarankan oleh Prof Idrus. Kami sangat berterima kasih atas bantuan yang diberikan, Insya Allah ini akan kita salurkan ke pihak yang membutuhkan,” kata Pj Wali Kota Makassar, Rudy Djamaluddin.

Sementara itu, Idrus menjelaskan minyak kayu putih ini memang tengah diteliti atas kerjasama dua pihak. Ialah Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Universitas Indonesia (UI) dan Unhas.

“Akan dibagikan secara gratis ke pusat-pusat isolasi wisata Covid-19 atau pun yang isolasi mandiri. Kita juga akan melihat sejauh mana dampaknya, akan tetapi sejauh ini terjadi perbaikan klinis terhadap yang menggunakan minyak kayu putih ini,” terangnya.

Hal ini juga, kata dia, sebagai upaya penyembuhan alternatif karena belum adanya vaksin. Sedangkan minyak kayu putih sudah digunakan turun temurun oleh masyarakat. Jadi sangat direkomendasikan, apalagi merupakan jenis herbal yang tidak memiliki efek samping.

“Paling tidak bisa membantu, dan siapa tahu penelitian kita itu signifikan memberikan efek penyembuhan dan kemudian bisa kita buktikan eucalyptus ini membunuh virus tentu luar biasa. Karena murah, tradisional, dan tentu bisa menyelesaikan masalah Covid-19 ini,” pungkasnya.

Menurut Idrus, minyak kayu putih memiliki kandungan 1,8 sineol. 1,8 sineol ini sudah diteliti ribuan jurnal di dunia. Memiliki dasar ilmiah sebagai anti inflamasi, anti nyeri, anti virus, anti bakteri, mengencerkan dahak, dan bisa mengeluarkan dahak.(*)