Jasmaryadi dan Komunitasnya Gosar Cycling saat bersepeda ke PLTU Jeneponto

Masa Pandemi, Bersepeda Kian Digemari

Rabu, 22 Juli 2020 | 09:06 Wita - Editor: Andi Nita Purnama - Reporter: Sandi Darmawan - Gosulsel.com

GOWA, GOSULSEL.COM — Trend bersepeda di tengah pendemi virus Corona ini banyak ditemukan hampir di semua kota-kota besar, seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, Makassar, tak terkecuali Gowa.

Pilihan untuk bersepeda di tengah situasi pelarangan berkumpul secara massa tentu punya alasan tersendiri bagi orang yang memiliki hobi mengayuh roda dua itu.

Jasmaryadi salah satu anggota Komunitas Gosar Cycling mengungkapkan alasannya tetap bersepeda di tengah pandemi ini sebagai cara untuk menjaga imunitas tubuh terlebih saat PSBB yang sempat diberlakukan di Gowa pada 29 April hingga 12 Mei lalu.

“Tentu alasan utamanya kita mau agar imunitas tubuh tetap terjaga di tengah pendemi ini,” ungkapnya saat ditemui di Warkop Waduk Antang, Selasa (21/7/2020).

Selain itu, kata dia, pemberlakuan bekerja dari rumah (WFH) yang diterapkan beberapa perusahaan menyebabkan masyarakat melakukan hobi bersepeda tersebut untuk menghilangkan penat dan stres setelah bekerja selama 8 jam di rumah.

“Siapa yang tidak bosan bekerja 8 jam di rumah. Makanya setelah jam kantor selesai, saya biasanya keluar bersepeda baik itu sendiri maupun bersama anggota komunitas lainnya. Namun tetap saja kami taat pada protokol kesehatan,” tambahnya.

Selama beberapa bulan belakangan ini, Jasmaryadi menyebutkan lebih intens bersepeda, terlebih setelah ia di PHK oleh perusahaan tempat ia bekerja karena efek tidak langsung pada pemasukan perusahaan akibat Corona ini yang berujung pada pemecatan karyawannya.

“Dalam sepekan sebelum di PHK akibat pandemi ini, biasanya bersepeda 2 kali, setelah di PHK pada Juni karena dampak ekonomi yang ditimbulkan akibat pandemi ini, jauh lebih intens karna lebih banyak memiliki waktu luang,” bebernya.

Dalam sepekan itu, ia bisa mengayuh sepeda dengan jarak tempuh yang cukup jauh. Melalui aplikasi perhitungan jarak yang ia gunakan terhitung dalam waktu 7 hari dengan 3 hingga 4 kali bersepeda ia bisa menempuh sejauh 264,1 KM.

Ia mengakui bahwa minat bersepedanya bukan karena mengikuti trend kekinian yang diikuti banyak kalangan. Ia mengaku telah menyukai hobi ini sejak 2018 silam.

“Sejak 2018 kami sudah hobi bersepeda. Hanya saja pada waktu itu kami masih fokus pada Montain Bike atau sepeda gunung, barulah pada tahun ini ia dan anggota komunitasnya beralih ke sepeda lipat, yang kini banyak digunakan oleh orang-orang khusunya di kota-kota,” tutupnya.(*)