“Jadi kita tantang, bikin satu percontohan pasar lalu kita pilih dari semua 18 pasar tradisional kita,” katanya saat ditemui, Rabu (12/08/2020).

“Pilih satu saja, jangan banyak-banyak. Kita transformasi menjadi pasar modern,” sambungnya.

Menurutnya, pasar tradisional saat ini kondisinya sudah tidak layak ditempati untuk berdagang. Terlebih, sistem transaksi yang ada belum mengikuti perkembangan teknologi. 

“Tidak pernah berubah sistem penjualan kita, mulai dari apa ciri khas pasar kita, becek, bau, sampahnya, belum lagi penjual penuh di dalam,” jelasnya. 

Sedangkan para pedagang, kata dia, tidak perlu lagi ke pasar. Mereka cukup menyimpan barang dagangannya.

“Penjual itu tidak perlu ke pasar lagi, jadi cuma bawa saja barang dagangannya, simpan. Masing-masing dagangan itu di bar code, atau dibungkus plastik, disini terlibat UKM, Koperasi bantu itu,” jelasnya. 

Di pasar modern, ia ingin setiap barang dagangan di kategorikan sesuai jenisnya. Misalnya saja sayur yang mesti dijual di tempat yang sama.

“Ada los sayur, los daging, los ikan, los buah, terserah,” pungkas Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Sulsel ini.

Terpisah, Direktur Operasional (Dirops) PD Pasar Makassar Raya, Saharuddin Ridwan menanggapi hal tersebut. Ia  mengatakan bahwa pihaknya akan berkoordinasi dahulu bersama Direksi dan seluruh jajarannya. 

“Kita bicarakan dulu bersama semua jajaran,” singkatnya saat ditemui di Balai Kota Makassar, Rabu (12/08/2020). (*)

---