Masyarakat Desa Bila Kecamatan Putu Riase Kecamatan Sidrap menggelar upacara peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-75 tahun 2020 di lokasi kubangan tambang galian C

Masyarakat Bila Kabupaten Sidrap Peringati Hari Kemerdekaan di Kubangan Tambang Galian C

Senin, 17 Agustus 2020 | 21:36 Wita - Editor: Andi Nita Purnama -

SIDRAP, GOSULSEL.COM — Momentum upacara peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-75 tahun 2020 ini tidak penuh kegembiraan. Senin, 17 Agustus 2020, masyarakat Desa Bila Kecamatan Putu Riase Kecamatan Sidrap merayakannya di lokasi kubangan tambang galian C.

Aliansi Masyarakat Peduli Sungai Bila (AMPSB) bersama warga merayakan hari kemerdekaan dengan penuh khidmat serta kedukaan atas kerusakan lingkungan akibat ulah aktivitas pertambangan.

pt-vale-indonesia

Aktivitas pertambangan di daerah ini sudah mendapat perhatian para pihak. Namun kegiatan pertambangan itu masih terus berlangsung.

Andi Tenri Sangka, selaku Koordinator AMPSB, menyampaikan pentingnya menjaga lingkungan, sebab lingkungan ialah sumber kehidupan.

“Apalagi Sungai Bila, yang merupakan sumber mata air penghidupan rakyat dalam memenuhi kebutuhan sehari-sehari termasuk kebutuhan rumah tangga dan lahan pertanian rusak, maka suramlah masa depan generasi berikutnya,” terangnya.

Andi Tenri Sangka berharap, momentum kemerdekaan menjadi ajang persatuan warga mempertahankan sungai kita demi masa depan generasi. Apalagi anak-anak sekolah ikut serta hadir penuh semangat mendukung perjuangan kita semua.

Selain dari pengibaran bendera masyarakat juga membentangkan spanduk yang bertuliskan “Selamatkan Sungai Bila” dan berbagai jenis spanduk penolakan tambang yang di pegang oleh anak-anak sekolah.

“Dalam momentum ini kami masyarakat bila juga menghimbau kepada semua elemen pemerintahan mulai dari pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan pemerintah Kabupaten Sidrap untuk segera menutup tambang-tambang yang beroperasi dan menindaki sesuai dengan kerusakan lingkungan yang mereka lakukan,” tutupnya.

Sebelum penutupan, diadakan hening cipta dan doa bersama untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan dan 6 masyarakat yang telah meninggal akibat tenggelam di kubangan pertambangan.(*)