Komisi B DPRD Makassar saat sidak di Pasar Bacan, Kelurahan Kampung Melayu Baru, Kecamatan Wajo, Sabtu (22/8/2020)

Komisi B DPRD Makassar Sidak, Lapak Pasar Bacan Melebihi Kuota

Sabtu, 22 Agustus 2020 | 16:23 Wita - Editor: Andi Nita Purnama - Reporter: Agung Eka - Gosulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM — Komisi B DPRD Kota Makassar menindak lanjuti hasil Rapat Dengar Pendapat (RDP). Pihaknya melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di Pasar Bacan, Kelurahan Kampung Melayu Baru, Kecamatan Wajo, Sabtu (22/8/2020).

Sebelumnya Komisi B menerima laporan warga setempat perihal tata kelola pasar yang semrawut. Di lokasi Sidak, rupanya ditemukan sejumlah lapak tambahan, sehingga jumlahnya melebihi kapasitas yang tersedia.

pt-vale-indonesia

Disampaikan Ketua Komisi B DPRD kota Makassar, William Lauren, kondisi pasar Bacan terlihat semrawut. Sehingga, memerlukan perhatian dari Pemkot Makassar.

“Mungkin dari Komisi B melihat bahwa keadaan pasar ini memang agak semrawut. Karena yang tadinya ada batas di sebelah sana itu, sekarang full sampai di depan,” ujar William.

“Kami harap pemerintah setempat memberikan kenyamanan juga bagi warga disini. Paling tidak kita rapikan dulu supaya memang yang dianggap liat ini di benahi,” imbuhnya.

Sementara untuk pembahasan tata kelola teknis, kata dia, nantinya bisa dibicarakan lebih lanjut. “Teknisnya seperti apa, nanti kita bicarakan,” singkat politisi dari Partai PDIP.

Dengan begitu, Komisi B akan tetap bersikap tegas terhadap penataan pasar tersebut. Agar seluruh pihak bisa merasa nyaman dan tidak ada yang dirugikan.

“Tetap Komisi B akan mempertegas. Kita kan pelayan masyarakat. Kita mau semuanya bagus tanpa mencederai yang lain, karena mereka juga mencari hidup.  Cuma masing-masing harus nyaman, warga di sini nyaman, penjualnya juga nyaman,” jelas William.

Menanggapi hal ini, Pengelola Pasar Bacan, Daud Musali, mengatakan kondisi pasar Bacan saat ini sudah lebih baik ketimbang tahun lalu. Ia mengaku telah membenahi pengelolaan pasar tersebut atas instruksi Camat Wajo.

“Itu lebih semrawut dari yang lalu. Sekarang itu kita sudah merapikan sesuai instruksi dari pak Camat. Kita sudah ganti meja dari meja kayu ke meja besi lipat. Hanya memang sebagian masih meja untuk jual babi itu karena babinya dia potong di sana,” jelas Daud.

Lanjut, Daud mengatakan penambahan meja tersebut menjadi bagian dari upaya merapikan kondisi pasar. Sebab, sebelumnya kondisi lapak jauh lebih buruk dibanding hari ini.

“Itu penambahan meja sebenarnya karena kita rapikan. Banyak pindahan dari pasar sentral ke sini itu waktu. dan itu 17 meja, itu pengelola yang lalu ganti meja besi,” tutupnya.(*)


BACA JUGA