Pj Wali Kota Makassar, Rudy Djamaluddin saat ditemui di Balai Kota Makassar, Selasa (08/09/2020).

Rudy Bantah Tolak Panggilan Bawaslu Makassar Soal Mutasi

Rabu, 09 September 2020 | 09:28 Wita - Editor: Dilla Bahar - Reporter: Agung Eka - Gosulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM – Penjabat (Pj) Wali Kota Makassar, Rudy Djamaluddin meminta maaf kepada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Makassar. Sebab, tak menghadiri undangan klarifikasi soal mutasi jabatan yang dilakukannya pada beberapa hari yang lalu. 

Alasannya, karena agenda protokoler begitu padat. Ia baru mengetahui surat tersebut saat malam hari.

pt-vale-indonesia

“Undangannya kita tidak terima, baru saya diinformasikan pas malamnya,” kata Rudy, Selasa (08/09/2020).

Ia menjelaskan, mutasi jabatan yang ia lakukan tidak berhubungan dengan adanya gerakan politik. Pemerintahan Kota Makassar harus tetap berjalan dan tidak boleh terpengaruh dengan adanya Pilwalkot Makassar 2020.

“Saya menghimbau pada semua pihak, untuk tidak terlalu mudah mengaitkan antara kegiatan politik pilkada dengan kegiatan mutasi,” katanya

“Apalagi saya ini kan sama sekali tidak berafiliasi dengan politik manapun. Sehingga kegiatan mutasi itu kita lakukan murni untuk mempercepat pelayanan pada masyarakat dan itu adalah salah satu amanah yang diberikan kepada saya sebagai Pj,” lanjutnya.

Ia menambahkan, sebagai Pj Wali Kota, dia diberikan amanah untuk mensukseskan Pilwalkot Makassar namun tidak melupakan prioritas utama sebagai pelayan masyarakat. Olehnya, ia mengimbau kepada seluruh pihak untuk tidak mengkaitkan kegiatan mutasi dengan gerakan politik.

“Jangan mengkaitkan hal yang tidak perlu dikaitkan seperti kegiatan mutasi yang dasarnya kita lakukan untuk mempercepat kinerja. Salah satu upaya untuk mempercepat kinerja adalah dengan melakukan penyegaran-penyegaran pada instansi yang perlu penyegaran,” pungkasnya. (*)


BACA JUGA