Pemkot Makassar melaksanakan tes swab massal.

Pemkot Makassar Gelar Tes Swab Massal Ketimbang PSBB

Jumat, 11 September 2020 | 19:47 Wita - Editor: Andi Nita Purnama - Reporter: Agung Eka - Gosulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM — Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar menegaskan untuk tidak menerapkan PSBB di saat kasus Covid-19 masih tinggi. Pihaknya lebih memilih untuk menggelar tes swab massal.

Bersama Gugus Tugas Sulsel, Pemkot mulai melakukan tes hari ini, Jumat (11/09/2020). Pemeriksaan dilakukan secara masif dan bergiliran di enam kecamatan yang selama ini menjadi episentrum penyebaran Covid-19.

pt-vale-indonesia

Rudy mengatakan bahwa penerapan protokol kesehatan diharap tidak lagi menjadi paksaan namun sudah menjadi kebiasaan baru bagi warga kota. 

“Kita tidak lagi memilih opsi PSBB karena itu bisa memukul kembali ekonomi masyarakat yang akibatnya bisa lebih parah, kita tidak ingin krisis ekonomi yang bisa berlanjut menjadi krisis sosial,” katanya.

“Jika kebiasaan menerapkan protokol kesehatan ketika beraktifitas di luar rumah, Insha Allah ini akan sangat efektif dalam menghentikan penularan,” sambungnya.

Sementara itu, menanggapi potensi pelanggaran protokol kesehatan di tengah proses pelaksanaan Pilwalkot Makassar, Rudy menyampaikan pentingnya penegakan Peraturan KPU. Ini tentang sanksi administrasi terhadap pasangan calon yang terbukti melanggar.

“Saya rasa aturannya sudah sangat jelas. Tinggal komitmen kita secara bersama bahwa protokol kesehatan itu merupakan sesuatu yang utama, semua pasangan calon harus menaatinya, jika tidak berarti yang bersangkutan tidak memperhatikan  keselamatan warga kota Makassar,” jelasnya.

“Makanya kita akan berkordinasi dengan KPU dan Bawaslu untuk memperketat pengawasan dan memastikan protokol kesehatan berjalan. Jadi silahkan Pilkada berjalan, tapi jangan mengancam kesalamatan warga kota,” tegasnya. 

Di tempat terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Makassar, Naisyah Tun Azikin menjelaskan pelaksanaan Swab Massal di enam kecamatan yang merupakan episentrum penyebaran virus di Kota Makassar. Menurutnya, Swab massal yang di mulai hari ini, dilakukan secara bertahap berdasarkan Kecamatan yang memiliki kasus penularan virus paling tinggi.

“Swab massal ini merupakan bagian dari implementasi program Gerakan Trisula (Tracing, Testing, dan Educating)yang dicanangkan Gubernur Sulsel, Prof Nurdin Abdullah. Hari ini kita mulai di Kecamatan Rappocini, tepatnya di Kelurahan Minasa Upa. Prinsipnya kita dekati wilayah yang memiliki kasus positif yang dianggap tinggi agar memudahkan masyarakat melakukan pemeriksaan, khususnya yang merasa pernah kontak dengan pasien Covid-19, memiliki gejala, atau bertetangga dengan pasien yang positif,” ujar Naisyah.

Menurutnya, Swab massal ini didukung oleh satu satu Mobil PCR yang disiapkan oleh Gugus Tugas Propinsi Sulsel. 

“Swab test ini diberikan kepada masyarakat secara gratis dan akan dilakukan secara bertahap di enam kecamatan episentrum. Namun, kedepannya ini akan terus dilanjutnya ke kecamatan-kecamatan lainnya sebagai bagian dari upaya memutus mata rantai penyebaran virus di Kota Makassar,” jelasnya lagi.

“Kita berharap dukungan penuh dari masyarakat untuk melakukan inisiatif pemeriksaan, mendatangi lokasi pelaksanaan swab massal. Karena jika memang kita ingin pandemi ini bisa segera berlalu, maka yang paling utama adalah kepatuhan melaksanakan protokol kesehatan, jujur jika pernah melakukan kontak atau memiliki gejala dan segera melakukan swab Test secara gratis yang kini difasilitasi pemerintah,” lanjutnya.

Berdasarkan jadwal Swab massal yang dikeluarkan oleh Dinkes Kota Makassar, di hari pertama, Jumat (11/9/2020) dilaksanakan di Kelurahan Minasa Upa kecamatan Rappocini. Hari kedua Sabtu (12/9/2020) dilaksanakan di Kecamatan Biringkanaya. 

Selanjutnya Swab test hari ketiga, Senin (14/9/2020) di Kecamatan Panakukang, hari ke empat, Selasa (15/9/2020) di Kecamatan Tamalate. Berikutnya hari kelima, Rabu (16/9/2020) di Kecamatan Manggala, dan hari ke enam, Kamis (17/9/2020) di Kecamatan Tamalanrea.(*)


BACA JUGA