Digelar Secara Virtual, ICONELE 2 Diikuti 390 Peserta dari Empat Negara
MAKASSAR, GOSULSEL.COM — The International Conference on English Language Education (ICONELE) merupakan konferensi akademik dimana akademisi dan peneliti di bidang pengajaran bahasa Inggris (English Language Teaching) berkumpul dan mendiskusikan topik tertentu dan hasil-hasil penelitian mereka.
ICONELE merupakan kegiatan 2 tahunan yang diadakan oleh jurusan Pendidikan Bahasa Inggris UIN Alauddin Makassar. ICONELE yang pertama diadakan pada tanggal 12 April 2018 di Training Center UIN Alauddin Makassar. Konferensi ini dihadiri oleh sekitar 300 peserta dan 35 presenter yang berasal dari dosen, guru, peneliti dan mahasiswa.
ICONELE 2 yang disebut juga ICONELE 2020 menghadirkan 7 keynote speakers atau pembicara utama yang merupakan dosen, peneliti dan juga praktisi yang juga pakar dalam bidang pengajaran bahasa Inggris. Yaitu:
1. Prof.Dr.Muhammad Yaumi, M.Hum, M.A.
UIN Alauddin Makassar, Indonesia
2. Dr. Ali Zahabi
Walailak University, Thailand
3. Dr. Mansour Amini
UCSI University, Malaysia
4. Dr. Anne Keary
Monash University, Australia
5. Steven Bolton, B.A.
IALF Bali Trainer
6. Dra. Hj. St. Azisah, M.Ed.St., Ph.D.
UIN Alauddin Makassar, Indonesia
7. Dr.Kaharuddin, M.Hum.
UIN Alauddin Makassar, Indonesia
Persiapan pelaksanaan ICONELE 2 telah dimulai sejak Januari 2020. Pada awalnya, konferensi ini direncanakan akan berlansung di Hotel Sultan Alauddin. Akan tetapi, dikarenakan pandemic Covid-19 yang membuat pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk membatalkan semua kegiatan yang melibatakn orang banyak, ICONELE 2 kemudian diubah menjadi virtual. Zoom Meeting digunakan untuk memfasilitasi konferensi ini.
Hal ini membawa sisi positif dalam pelaksanaan ICONELE. Banyak akademisi yang berasal dari seluruh Indonesia dan luar negeri tertarik untuk mengikuti kegiatan ini. Jumlah presenter yang semula dipersiapkan maksimal 45 orang, meningkat secara drastis dan mencapai 101 paper. Hal ini menyebabkan pengelenggaraan ICONELE semula direncanakan hanya 1 hari akhirnya menjadi 2 hari. Untuk sesi paralel, 3 paper yang berasal dari presenter international; yaitu 1 paper dari Maroko, 1 dari Mesir dan 1 dari Cina.
Selain itu, dari Indonesia, diterima 4 paper dari Sumatera, 19 dari Jawa, 9 dari Kalimantan, 2 dari Papua dan 64 dari Sulawesi. Paper tersebut berasal dari institusi IAIN Madura, IAIN Ponorogo, Universitas Kuningan, UIN Banjarmasin, Unsulbar, Unhas, UNM, IPI, IAIN Parepare, IAIN Bone, Universitas Al-Asy’ariyah Mandar, IAI As-adiyah Sengkang, STIKOM Muhammadiyah Jayapura, STIKIP PGRI Banjarmasin, Unismuh Pontianak, Univ Megarezky Makassar, Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar, Politeknik Negeri Ujung Pandang, Unismuh Tangerang, Universitas Islam Sultan Agung, Univ Nusantara PGRI Kediri, Sekolah Tinggi Maritim Yogyakarta, IAIN Palu, Universitas Baturaja, STAIN Pamekasan, UIN Banten, Univ Teknokrat Indonesia, Univ Ahmad Dahlan, Unismuh Banjarmasin, Univ Lampung, Univ Siliwangi, Univ Cendrawasih, Unismuh Enrekang, Univ Lakidende Unaaha, Univ Negeri Mulawarman, IAIN Samarinda.
Jadi, terdapat 7 ruangan yang disediakan secara keseluruhan dimana setiap ruangan akan melaksanakan 4 sesi diskusi masing-masing untuk mengakomodasi semua presenter.
Jumlah peserta yang menghadiri konferensi ini mencapai 390 orang yang terdiri dari mahasiswa, dosen dan praktisi pengajaran bahasa Inggris yang berasal dari Indonesia, Australia, Thailand dan Malaysia.
ICONELE 2 bekerja sama dengan 5 media online, yaitu Washilah, Voice of Alauddin, Tribun Timur, Tagar.id dan GoSulsel. Pelaksanaan ICONELE 2 diberitakan di kelima media tersebut.
Ketua panitia ICONELE 2, Dra. Hj. St. Azisah, M.Ed.St., Ph.D., berharap dengan pelaksanaan konferensi ini, semua pihak yang terlibat dapat bekerja sama dalam hal penelitian dan publikasi tentang isu terbaru dalam bidang pengajaran bahasa Inggris.
“Semoga melalui ICONELE 2 seluruh pembicara, presenter dan peserta dapat memperoleh berbagai pengetahuan tentang bidang keilmuan ini dan memperoleh berbagai manfaat dari kegiatan ini,” ujarnya.
Sekretatis jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, Dr. Sitti Nurpahmi, M.Pd., berharap ke depannya ICONELE dapat diikuti oleh peserta dan presenter yang berasal dari 5 benua di dunia. Selain itu, publikasi yang dihasilkan dapat terindeks internasional bereputasi.
Terakhir, ungkapnya, semoga ICONELE selanjutnya dapat dilaksanakan dengan kombinasi luring dan daring sehingga memudahkan presenter dan peserta yang tidak memungkinkan hadir secara langsung agar dapat tetap berpartisipasi dalam kegiatan ini.(*)