Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo saat memantau persiapan food estate di wilayah Tana Waikenena Loku Waikalala, Desa Umbul Pabal, Kecamatan Umbu Rato Nggai, Sumba Tengah, Selasa (22/9/2020)

Wagub NTT: Mentan Syahrul Bakar Semangat Para Petani

Rabu, 23 September 2020 | 13:47 Wita - Editor: Andi Nita Purnama -

SUMBA TENGAH, GOSULSEL.COM — Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur, Josef Nae Sodan menyambut datangnya rombongan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo dalam memantau persiapan food estate di wilayah Tana Waikenena Loku Waikalala, Desa Umbul Pabal, Kecamatan Umbu Rato Nggai, Sumba Tengah, Selasa (22/9/2020).

Dalam sambutannya, Josef yang didampingi para kepala dinas dan bupati ini mengatakan bahwa kehadiran Mentan merupakan modal awal sekaligus modal kuat untuk membangkitkan semangat rakyat NTT dalam melakukan pembangunan pertanian.

pt-vale-indonesia

“Kehadiran pak menteri diharapkan mampu merubah peradaban lama untuk perbaikan pertanian ke depan, khususnya bagi masyarakat di Nusa Tenggara Timur,” ujarnya.

Josef mengatakan, upaya pembangunan pertanian di NTT dibuktikan Kementan dengan hadirnya berbagai bantuan berupa bibit, benih dan alat mesin pertanian (alsintan). Kementan bahkan langsung melakukan penanaman jagung di lahan-lahan pertanian yang ada.

“Pak menteri jauh jauh dari Jakarta untuk membakar semangat rakyat NTT. Ini harus kita sambut dengan menghidupkan pertanian yang ada menjadi lebih baik lagi,” katanya.

Sebagai informasi, luas wilayah Sumba Tengah mencapai 186.918 hektare yang terbagi pada 6 kecamatan dan 65 desa. Dari luasan tersebut, 7.601 diantaranya adalah hamparan sawah. Sedangkan sisanya merupakan lahan non sawah seperti perkebunan dan peternakan.

“Dengan lahan yang ada, kami optimis bahwa semua yang bergerak di sektor pertanian memiliki potensi besar dalam kemajuan ekonomi NTT dan nasional,” katanya.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menyambut baik semangat dan tekad para petani Sumba dalam meningkatkan produksi pertanian. Bahkan ia mendorong Provinsi tersebut menjadi wilayah pengekspor jagung dengan kualitas jauh diatas rata-rata.

“Untuk itu, kami (Kementan) memberikan bantuan sarana produksi, alat pra panen dan pasca panen, serta mendorong para petani untuk menggunakan fasilitas kredit usaha rakyat (KUR), pengembangan pertanian berbasis korporasi dan klaster,” tutupnya.(*)


BACA JUGA