Direktur Lingkaran Jurnal Indonesia (LJI), Basri Kajang.

Direktur LJI: Pilwalkot Jadi Panggung Menuju Pilgub, EA Paling Potensial

Selasa, 29 September 2020 | 21:12 Wita - Editor: Dilla Bahar - Reporter: Agung Eka - Gosulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM – Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Makassar 2020 dinilai memiliki pengaruh signifikan dan sangat menentukan arah pertarungan pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulsel 2023. Figur-figur yang berniat maju sebagai calon gubernur, sedari dini menanam ‘investasi’ pada Pilkada Serentak 2020 lingkup Sulsel, khususnya Makassar sebagai ibukota provinsi dengan sebaran suara terbesar. 

Direktur Lingkaran Jurnal Indonesia (LJI), Basri Kajang, menyebut ada sejumlah figur yang menonjol meski bukan sebagai kandidat di pilwalkot. Tiga di antaranya adalah Erwin Aksa, Rusdi Masse, dan Andi Irwan Aras. 

pt-vale-indonesia

Kehadiran tiga tokoh ini menunjukkan gambaran. Ini terkait pertarungan pada Pilgub Sulsel 2023 yang bisa mulai terbaca pada pertarungan Pilwalkot Makassar 2020. 

Menariknya, tokoh nasional asal Sulsel mulai melirik dan secara tidak langsung dinilainya memberi sinyal. Di mana untuk kesiapan maju pada pesta demokrasi masyarakat provinsi ini sekira tiga tahun mendatang. 

Tokoh nasional yang dimaksud adalah Erwin Aksa yang kini menjabat Ketua Tim Pemenangan Munafri Arifuddin-Abd Rahman Bando (Appi-Rahman). Langkah Erwin yang turun gunung dan berada di garda terdepan pemenangan pasangan calon (paslon) dengan jargon Makassar Bangkit ini dinilai dapat menjadi pertanda pengusaha nasional tersebut mulai melirik kancah politik Sulsel. 

Mantan koordinator are Lingkaran Survei Indonesia ini berpendapat dengan berada di garda terdepan pemenangan Appi-Rahman, Erwin memang secara tidak langsung juga terus mensosialisasikan dirinya. Pilwalkot Makassar kali ini menjadi ajang mengangkat pamor sebelum bertarung di arena Pilgub Sulsel mendatang. Setelah memperkenalkan diri ditambah modal finansial dan jaringan politik di pusat, Erwin adalah figur paling potensial sebagai Calon Gubernur Sulsel. 

“Sulit untuk menafikan Erwin Aksa sebagai calon paling potensial yang bisa menjadi Gubernur Sulsel pasca-Pilwalkot Makassar ini. Itu karena setelah mengangkat pamornya pada ajang pilwalkot, dia memiliki modal besar yakni finansial yang tidak diragukan dan jaringan politik di pusat yang kuat,” kata Basri, Selasa (29/9/2020).

Modal Erwin untuk maju bertarung di Pilgub Sulsel 2023 memang tidak perlu diragukan. Secara finansial, ia lebih dari cukup dan pastinya akan mendapatkan dukungan dari keluarga besarnya yang menguasai Bosowa Group dan Kalla Group. Adapun jejaring politiknya di pusat sudah terjalin dengan baik, di mana Erwin cukup dekat dengan sejumlah politikus, bahkan ketua parpol. 

“Intinya ya itu tadi, Erwin Aksa merupakan calon potensial Gubernur Sulsel. Dibanding AIA dan RMS, beliau punya segalanya yang dapat menyokong dirinya maju pada Pilgub Sulsel mendatang, baik secara finansial maupun jaringan politik,” tuturnya.

Selain Erwin Aksa, figur lain yang berkiprah di pentas nasional dan menjadi calon potensial untuk Gubernur Sulsel adalah anggota DPR RI, Rusdi Masse alias RMS. Ketua Nasdem Sulsel itu menanam ‘investasi’ dengan mendorong sang istri Fatmawati Rusdi yang mendampingi Danny Pomanto di Pilwalkot Makassar 2020. Bedanya, RMS masih cenderung pasif dibandingkan Erwin. 

“Selain Erwin Aksa, juga ada nama RMS, mantan Bupati Sidrap dua periode dan kini anggota DPR RI. Beliau juga punya modal finansial cukup dan jaringan politik luas, tapi RMS tidak seaktif Erwin Aksa yang berada di garda terdepan pemenangan jagoannya di Makassar. Itu juga bisa menjadi pertanda Erwin Aksa memang mulai melirik Sulsel sebagai kancah politik yang layak ditempati dan ini menarik ditunggu,” ungkapnya. 

Figur ketiga, Andi Irwan Aras juga mendapat kesempatan mendongkrak popularitasnya lewat panggung pilwalkot. “AIA juga menjadi potensial karena sekarang sedang menguasai salah satu partai terkuat di Sulsel yaitu Gerinda. Memang akan menjanjikan saat AIA bisa menggandeng DP di Pilgub mendatang,” tandasnya. (*)