Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, bersama Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, dan Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim, melakukan launching Kartu Petani Berjaya (KPB) di Desa Tempuran, Kecamatan Trimurjo, Kabupaten Lampung Tengah, Selasa (6/10/2020) siang

Kementan Dukung Program KPB Lampung, Bukti Pertanian Indonesia Maju, Mandiri dan Modern

Selasa, 06 Oktober 2020 | 17:21 Wita - Editor: Andi Nita Purnama -

LAMPUNG, GOSULSEL.COM — Kementerian Pertanian (Kementan) mendukung program Kartu Petani Berjaya (KPB) yang digagas oleh Provinsi Lampung dalam memenuhi kebutuhan sarana produksi pertanian. Program ini dinilai mampu membangun kekuatan ekonomi secara luas serta meningkatka pendapatan masyarakat berbasiskan sektor pertanian.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo yang hadir dalam peluncuran ini menilai, program KPB merupakan suatu langkah yang sangat tepat dalam mendukung ketahan pangan nasional.

pt-vale-indonesia

“Kami pastikan akan terus mendukung program tersebut sebagai program pembangunan pertanian ke depan. Apalagi program KPB juga mewakili tagar Kementan yakni pertanian maju, mandiri, dan modern,” ujarnya.

Secara umum, KPB memberikan manfaat besar berupa kepastian sarana produksi pupuk subsidi, sarana pupuk non subsidi, sarana benih bibit unggil, obat-obatan dan prasarana pendukung lainnya.

Menurut Mentan, jaminan tersebut merupakan bukti adanya kekuatan negara dalam pembangunan pertanian secra nasional. Apalagi salah satu ciri majunya sebuah bangsa adalah dengan melihat majunya sektor pertanian.

“Pelucuran KPB merupakan suatu jawaban dimana kesejahteraan petani semakin meningkat. Saya berharap Lampung terus memberikan fokus utamanya pada sektor pertanian dan semua elemen harus ikut membantu visi besar tersebut,” katanya.

Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi mengatakan, program KPB merupakan program yang dirancang untuk memperkuat posisi petani dalam mendapat kemudahan jaminan usaha budidaya. Petani, lanjut dia harus mampu mememuhi ketersediaan saranan produksi, akses permodalan, pembiayaan maupun asuransi hingga penanganan pasca panen.

“Petani jiga harus memiliki jaminan pemasaran hasil yang meguntungkan dan jaminan sosial termasuk beasiswa bagi anak petani yang bepretasi. Hal ini akan diberikan secara bertahap,” katanya.

Arinal menambahkan, Provinsi Lampung juga memiliki komoditi unggulan yang siap ekspor yang kini terus dikembangkan. Beberapa diantaranya adalah komoditi jagung, ubi kayu, nenas, pisang, kopi , kakao, serta ternak sapi, ayam dan telur.

“Kami berharap dengan keunggulan yang kami miliki dapat membangkitkan perekonomian di provinsi Lampung baik di masa pemulihan dampak pandemic Covid-19 dan di masa yang akan datang,” katanya.

Perlu diketahui, Kementan juga memberi bantuan kepada Provinsi Lampung berupa penyerahana 1000 ekor sapi, benih dan bibit padi dengan laus 1,161 hektare, bantuan rehabilitasi ladang, bantuan tractor roda empat, penyerahan juga KUR. Total bantuan Kementan mencapai Rp208,245 miliar.(*)


BACA JUGA