Jumpa pers terkait Bulan Inklusi Keuangan 2020 Kantor Regional 6 Sulampua, di ON 20 Dining Lounge, Hotel Aston Makassar, Jumat (9/10/2020)

OJK Kembali Gelar Bulan Inklusi Keuangan 2020

Jumat, 09 Oktober 2020 | 21:45 Wita - Editor: Andi Nita Purnama -

MAKASSAR, GOSULSEL.COM — Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 6 Sulawesi, Maluku dan Papua bersama Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Provinsi Sulsel dan Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (FKIJK) Sulselbar berinisiasi untuk melaksanakan kembali kegiatan Bulan Inklusi Keuangan pada bulan Oktober 2020.

Dengan mengangkat tema Satukan Aksi Keuangan Inklusif untuk Indonesia Maju (Aksessku), kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan penggunaan masyarakat terhadap produk atau layanan jasa keuangan sehingga dapat mendorong pencapaian target inklusi keuangan tahun 2024 sebesar 90% sebagaimana arahan Presiden Republik Indonesia dalam Rapat Terbatas Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI) tanggal 28 Januari 2020 dan guna mendukung pelaksanaan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

pt-vale-indonesia

“Jadi ini mengandung arti bahwa seluruh lembaga jasa keuangan, kami semua lembaga jasa keuangan, akan bersinergi, akan berkolaborasi untuk masyarakat lebih literate masyarakat lebih menggunakan jasa-jasa perbankan yang memang pernah diatur oleh negara karena untuk perbankan jasa keuangan yang tidak diatur oleh negara itu pastinya perlindungan konsumennya tidak bisa dipertanggung jawabkan,” ujar Irmayanti Sulthan selaku Plt Dirut Bank Sulselbar yang juga Ketua Penyelenggara Bulan Inklusi Keuangan 2020.

Kegiatan Bulan Inklusi Keuangan ini akan dilaksanakan dengan berbagai rangkaian kegiatan selama bulan Oktober dimulai sejak 1 Oktober sampai dengan 31 Oktober 2020 dengan peserta seluruh Lembaga Jasa Keuangan (LJK) di Sulsel baik perbankan, pasar modal, maupun industri keuangan non bank (IKNB), UMKM Binaan LJK UMKM Binaan Pemerintah Kabupaten/Kota, dan masyarakat umum.

“Bulan Inklusi Keuangan akan diisi berbagai kegiatan diantaranya penjualan produk IJK, webinar, business matching UMKM Go-Digital, dan seremonial yang merupakan puncak Bulan Inklusi Keuangan,” jelasnya.

Meski berbagai keterbatasan akibat pandemi Covid-19, namun berbagai uoaya tetap dilakukan untuk menyukseskan kegiatan ini.

“Dan secara garis besar kondisi pandemi ini memang membuat kami dari panitia mengalami keterbatasan-keterbatasan untuk melibatkan masyarakat luas tapi kami mengupayakan menggunakan berbagai media. Dan mengoptimalkan Zoom Meeting sehingga apa yang menjadi tujuan dari acara ini impactnya lebih luas lagi. Karena kami juga sebagai lembaga jasa keuangan bertanggung jawab terhadap mitigasi penyebaran Coronavirus,” tuturnya.

Irma juga memaparkan bahwa berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) yang dilakukan oleh OJK pada tahun 2019, menunjukkan bahwa indeks literasi keuangan secara nasional baru mencapai sebesar 76,1% dan di Sulawesi Selatan telah mencapai 86,91%.

“Artinya kita harus mengapresiasi effort atau kinerja dari regional Sulampua. Indeks inklusi keuangan lebih tinggi dibandingkan secara nasional,” tuturnya.

Lanjutnya, “Disini pastinya masyarakat pengguna yang melakukan transaksi keuangan di LJK itu tidak semuanya sebenarnya sangat paham terhadap produk perbankan tetapi mereka bertransaksi.”

Oleh karena itu, Bulan Inklusi Keuangan ini digelar dengan tujuan untuk mengkampanyekan budaya menabung di berbagai sektor industri jasa keuangan, membuka akses keuangan kepada berbagai lapisan masyarakat, mendorong pembukaan rekening, pemberian kredit/pembiayaan serta penggunaan produk atau layanan jasa keuangan, meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap produk atau layanan jasa keuangan.

Selanjutnya, mempublikasikan dan mengoptimalkan program-program inklusi keuangan, dan memberikan apresiasi kepada pemerintah, lembaga jasa keuangan, dan pelaku usaha dalam mendorong inklusi keuangan.(*)