Pembangunan pedestrian Jalan Metro Tanjung Bunga Makassar resmi dikerjakan, Sabtu (24/10/2020).

Tahun Ini, Pemkot Makassar Bangun Landmark Jalanan Terlebar di Indonesia

Minggu, 25 Oktober 2020 | 13:48 Wita - Editor: Dilla Bahar - Reporter: Agung Eka - Gosulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM – Pembangunan pedestrian Jalan Metro Tanjung Bunga Makassar resmi dikerjakan, Sabtu (24/10/2020). Groundbreaking atau peletakan batu pertama pengerjaannya dilakukan di depan Anjungan Danau Dayung Tanjung Bunga.

Kegiatan dihadiri langsung Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah dan Pj Wali Kota Makassar, Rudy Djamaluddin. Dengan lebar lima puluh meter dan panjang enam kilometer, menjadikan ruas jalan ini sebagai salah satu jalan terlebar di Indonesia.

pt-vale-indonesia

Selain itu, fasilitas umum ini juga di dukung oleh hadirnya pedestrian dan jalur sepeda selebar 6,6 meter, jalur hijau 2 meter, dan jalur lambat 4,8 meter. Serta dilengkapi dengan amfiteater yang akan menjadikan Kawasan ini sebagai daya tarik baru di Kota Makassar.

Pj Wali Kota Makassar, Rudy Djamaluddin mengatakan bahwa pembangunan tahun ini merupakan fase pertama. Kemudian akan di lanjutkan pada tahun depan dengan alokasi anggaran sebesar Rp 250 Miliar.

“Ini momentum kita mulai betul-betul membangun Makassar berdasarkan perencanaan sebagai kota metro yang menjadi harapan masyarakat, bukan sekedar untuk menghabiskan anggaran APBD yang berkisar Rp 4 Triliun dalam setahun. Yang kita bangun hari ini Insha Allah akan memberi multiplier effect terhadap peningkatan ekonomi masyarakat, menguatkan Makassar sebagai kawasan pariwisata dan daya tarik investasi,” ujarnya.

Ketua DPRD Kota Makassar, Rudianto Lallo yang juga hadir memberikan sambutan mengatakan bahwa pihaknya sangat mendukung program pemerintah Kota Makassar yang sifatnya untuk kepentingan masyarakat. Apalagi, pedestrian Jalan Metro Tanjung Bunga rencananya akan bersalin muka sebagai ikon baru Kota Makassar.

“Kami berharap, Nindya Karya selaku pelaksana proyek pembangunan ini bekerja secara profesional, tepat waktu dan mampu menjawab keraguan publik menyusulnya sedikitnya waktu yang tersisa,” ujarnya.

Sementara itu, Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah saat menyampaikan sambutan mengatakan bahwa setiap kota sebaiknya memiliki landmark. Sebab, dapat membuat kota tersebut memiliki kekuatan daya tarik untuk diperhitungkan.

“Insha Allah, pedestrian Jalan Metro Tanjung Bunga akan menjadi Landmark Makassar yang baru. Apalagi, Makassar merupakan etalase kawasan timur Indonesia, makanya saya siap pertaruhkan nyawa saya demi kota ini. Kita tahu, ada pihak-pihak yang mencoba menghambat proses ini, namun itu akan kita sikat demi kesejahteraan masyarakat,” tegasnya.

Di tempat ini, secara khusus, Nurdin menyampaikan apresiasi dan terima kasihnya kepada sejumlah pihak yang dianggapnya telah menunjukkan ketulusan yang besar. Dikarenakan membantu mewujudkan pembangunan ikon baru Makassar ini demi kesejahteraan masyarakat Kota Makassar.

“Alhamdulillah, pembangunan ini terwujud berkat keikhlasan sejumlah orang-orang tulus yang menyumbangkan lahannya secara gratis untuk di manfaatkan demi kepentingan orang banyak. Untuk itu kami berterima kasih kepada Pak Aksa Mahmud, Pak James Riady, Ibu Mufidah Kalla, juga Pak Chairul Tanjung yang telah memperlihatkan kepeduliannya yang besar untuk kemajuan Kota Makassar,” ujar Nurdin.

Nurdin juga berjanji akan mengalokasikan anggaran di Pempov Sulsel. Ini untuk membantu penyelesaian tahap kedua pembangunan proyek tersebut pada tahun depan.

Direktur Utama (Dirut) PT. Nindya Karya (Persero), Haedar A Karim menyampaikan komitmennya. Pihaknya berjanji bakal menyelesaikan proyek tersebut sesuai waktu yang direncanakan.

“Ini adalah proyek kebanggaan bagi kami untuk Kota Makassar. Tentu saja jabatan kami pertaruhkan demi hadirnya ikon baru di Kota ini, sekaligus menjadi legacy kita bersama di kemudian hari. Saya akan memonitor secara terus menerus, melihat progress di lapangan sehingga apa yang kita kerjakan ini menjadi kebanggan baru seluruh warga Kota Makassar,” jelasnya.

Dalam acara ini, hadir sejumlah stakeholder, seperti Forkopimda Kota Makassar, Aksa Mahmud selaku pihak penyumbang lahan. Kemudian perwakilan dari Kalla Group, GMTD, Trans group, serta sejumlah pejabat lingkup Kota Makassar. (*)


BACA JUGA