#Barru
Cegah Klaster Baru, SS-AK Tak Mobilisasi Massa Saat Debat Kandidat
BARRU, GOSULSEL.COM – Tim pemenangan Suardi Saleh-Aska Mappe (SS-AK) menghimbau kepada segenap elemen pendukung dan simpatisan untuk tidak melakukan mobilisasi massa saat debat kandidat, Selasa (27/10/2020) di Makassar.
Sekretaris Tim Pemenangan Suardi SS-AK), Ilham Iskandar menuturkan, debat kandidat yang digelar KPU rencananya akan ditayangkan di salah satu stasiun televisi, maupun beberapa saluran di media sosial. Karena itu, para relawan dan pendukung, serta simpatisan cukup menyaksikan di rumah masing-masing, atau jika ada tempat yang disediakan dengan tetap mematuhi standar protokol kesehatan.
“Tidak ada mobilisasi massa dari tim SS-AK ke lokasi debat. Cukup kita saksikan jalannya debat melalui live streaming diberbagai platform yang telah disiapkan KPU,” imbau Ilham Iskandar, Minggu (25/10/2020).
Selain itu, pihaknya juga tak henti-hentinya mengingatkan kepada semua elemen, terutama tim dan relawan SS-AK untuk selalu menjaga suasana kondusif, baik saat debat maupun selama tahapan pilkada digelar.
Begitu juga, tim, pendukung dan simpatisan harus selalu patuh dengan aturan pemerintah dengan menerapkan protokol kesehatan di setiap agenda politik. Hal itu sangat penting agar tidak berpotensi menjadi klaster baru penyebaran Covid-19.
Menurut Ilham, debat kali ini menjadi momentum kandidat untuk saling beradu ide dan gagasan program. Dirinya pun optimistis dengan pengalaman yang dimiliki, pasangan SS-AK akan unggul dari rivalnya pada debat nanti.
“Ini tanggung jawab kita bersama untuk selalu menjaga suasana kondusif, dan bersama menjaga daerah kita dari penularan Covid-19,” tambah Ilham Iskandar.
Diketahui, poin debat nantinya akan memaparkan beberapa tema. Diantaranya, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, memajukan daerah, meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, serta solusi menyelesaikan permasalahan di daerah.
Selain itu juga menyerasikan pelaksanaan pembangunan daerah kabupaten/kota dan provinsi dengan nasional, dan memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia dan kebangsaan. Begitu juga mengenai kebijakan dan strategi penanganan, pencegahan dan pengendalian Covid-19. (*)