#Barru
Penguasaan Materi di Debat Kandidat, Bukti SS-AK Paling Paham Barru
MAKASSAR, GOSULSEL.COM – Tak hanya kompak, pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Barru nomor urut 2, Suardi Saleh-Aska Mappe (SS-AK) paling paham kondisi dan solusi untuk Kabupaten Barru.
Hal itu terlihat saat debat publik perdana kandidat yang digelar KPU di Hotel Gammara, Makassar, Selasa (27/10/2020). Baik Suardi Saleh maupun Aska Mappe dalam beberapa sesi begitu lugas dan terstruktur memaparkan kebutuhan masyarakat Barru.
Seperti saat memaparkan visi misi. Suardi Saleh sedari awal nampak begitu siap, memaparkan program dan kebutuhan masyarakat. Sama sekali tidak terbata-bata, apalagi melihat contekan.
Ia juga satu-satunya kandidat bupati di forum debat, yang mengaitkan setiap programnya dengan rencana pembangunan jangka menengah dan panjang di Kabupaten Barru. Termasuk visi-misi Barru secara umum yang bernafaskan keagamaan.
Belum lagi program yang telah direalisasikan di periode pertamanya akan lebih ditingkatkan lagi, seperti di sektor pendidikan dan kesehatan. Pasangan ini menyajikan fakta dan realita yang sesungguhnya. Seperti soal layanan kesehatan.
“Dalam rangka menjamin kesehatan masyarakat di periode kedua ini tidak boleh lagi ada warga yang tidak dapat BPJS Kesehatan. Dan Alhamdulillah, di periode pertama saya warga yang mendapatkan BPJS sudah mencapai 98 persen,” kata Suardi Saleh.
Sementara saat menjawab pertanyaan panelis terkait keunggulan berbasis IT dalam mengembangkan potensi SDM, Suardi Saleh begitu yakin dengan programnya. Menurutnya, kedepan pengembangan IT akan diterapkan di sekolah dan pemerintahan.
“Kita harus dorong menyiapkan infrastruktur sekolah berbasis IT mulai tingkat TK sampai SMA, karena jika tidak kita akan ketinggalan. Pemerintahan juga kedepan harus menerapkan e-Goverment. Jadi semua pelayanan di pemerintahan akan berbasis elektronik untuk memudahkan pelayanan kepada masyarakat,” jelas Suardi Saleh.
Begitu juga tentang pendidikan, Suardi Saleh secara detail mengurai tentang beasiswa yang bukan hanya diperuntukkan untuk mahasiswa S1, tapi juga untuk jenjang lebih tinggi lagi. Termasuk peningkatan mutu pendidikan.
Puncaknya di sesi keempat saat Suardi Saleh melontarkan pertanyaan kepada Mudassir Hasri Gani yang pemaparan programnya dinilai kontradiksi dengan yang disampaikan wakilnya Aksah Kasim soal pengembangan pariwisata dan infrastruktur.
Setelah mendengar jawaban Mudassir, Suardi lantas meluruskan kondisi sebenarnya Kabupaten Barru soal konsep pariwisata yang kini sedang berjalan.
“Jadi Bumdes di Kabupaten Barru sudah berkembang. Banyak pariwisata yang sudah dikembangkan Bumdes. Harusnya ini yang kita dorong lebih luas lagi keterlibatan masyarakat. Malah ke depan, kita mau manfaatkan rumah warga di sekitar sebagai rumah singgah. Jadi tidak ada pembangunan hotel di lokasi wisata,” jelasnya.
Meski durasi setiap sesi sangat terbatas, namun poin-poin utama mampu dijabarkan Suardi maupun Aska. Diantaranya soal pelayanan kesehatan, ia juga akan menyiapkan rumah singgah bagi keluarga pasien di sekitar rumah sakit, terutama bagi mereka yang tidak punya rumah keluarga di perkotaan.
Begitu pun ketika menjawab pertanyaan Malkan Amin, secara gamblang Suardi Saleh mengurai beberapa indikator yang menunjukkan jika Kabupaten Barru memang realitasnya mengelami kemajuan. Mulai dari pertumbuhan ekonomi, IPM, dan tingkat kesenjangan yang tergolong rendah.
Pemerhati demokrasi di Sulsel, Muhammad Rezky menilai, dari lima sesi di debat perdana, sangat jelas jika Suardi Saleh-Aska unggul telak. Baik pemahaman program atau visi-misinya, maupun kekompakannya.
“Dari debat perdana kita bisa nilai, bahwa harus diakui memang pasangan SS-AK lebih unggul dan paham kebutuhan dan solusi untuk Barru. Saya kira ini poin tersendiri untuk pasangan ini,” katanya menilai jalannya debat kandidat.(*)