Soal Pertumbuhan Ekonomi 8,4 Persen Dijelaskan Danny, Ini “Pukulan Telak” None
JAKARTA, GOSULSEL.COM – Calon Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan “Danny” Pomanto, membanggakan pertumbuhan ekonomi Kota Makassar yang mencapai 8,4 persen, ketika ia masih menjabat sebagai Wali Kota, saat pelaksanaan Debat Publik Tahap II. Namun sang rival, Irman “None” Yasin Limpo, justru mengaku tidak senang dengan angka tersebut, akibat masih tingginya gini rasio.
None menjelaskan, pertumbuhan ekonomi 8,4 persen yang dibangga-banggakan Danny Pomanto, gini rasionya 0,4 persen. Angka tersebut tergolong tinggi, dan menandakan masih besarnya ketimpangan dalam sistem perekonomian kita.
“Artinya apa? Hanya empat persen dari total penduduk Kota Makassar yang menikmati pertumbuhan ekonomi ini. Sebagai warga Makassar yang paham, saya tidak senang dengan angka ini. Kenapa? Karena pertumbuhan ekonomi kita belum adil untuk seluruh warga,” terang mantan Staf Ahli Gubernur Sulsel Bidang Ekonomi dan Pembangunan ini.
Menurut None, gini ratio 0,39 atau 0,4 itu memiliki tone yang negatif. Gini ratio yang normal berada di angka 0,1.
“Gini rasio 0,39 tone-nya negatif. Gini ratio itu, dengarki, lebih bagus kalau rendah. 0,1. Selebihnya itu tidak normal. Apalagi, dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi yang 8,4 persen itu. Hanya sedikit yang menikmati. Itu tidak adil,” tegasnya.
Sekedar informasi, gini ratio atau koefisien gini adalah angka yang menggambarkan derajat ketidakmerataan distribusi pendapatan atau pengeluaran penduduk suatu daerah. Koefisien gini memiliki angka dari 0 sampai 1.
Rasio gini biasanya digunakan oleh para pengambil kebijakan publik, dalam hal ini pemerintah, dalam menyelesaikan permasalahan dalam pembangunan nasional. Seperti tingkat kemiskinan dan pemerataan pembangunan. Semakin kecil angka gini ratio, semakin bagus. Nilai terkecil koefisien gini adalah 0, artinya derajat kemerataan pendapatan sudah sempurna.
Diketahui, Debat Publik Tahap II Pilwalkot Makassar yang diselenggarakan di Jakarta, Selasa malam, 24 November 2020, diikuti empat paslon. Masing-masing, Moh Ramdhan Pomanto – Fatmawati Rusdi, Munafri Arifuddin – Rahman Bando, Syamsu Rizal – Fadli Ananda, dan Irman Yasin Limpo – Andi Zunnun Armin NH.(*)