Akademisi: DILAN Paling Unggul dalam Eksplorasi Program di Debat Jilid II
MAKASSAR, GOSULSEL.COM — Akademisi dari Universitas Negeri Makassar (UNM), Arifuddin Usman, memuji pelaksanaan Debat Publik Seri II Pilwalkot Makassar 2020 di Jakarta, Selasa (24/11/2020) malam. Debat kali ini lebih menarik, dimana keempat paslon punya waktu lebih lama untuk saling sanggah dalam mengeksplorasi visi misi dan programnya.
Dari keempat paslon, Arifuddin berpendapat DILAN lebih unggul dari tiga rivalnya dalam aspek pendalaman program. Hal itu karena pasangan doktor dan dokter ini benar-benar memanfaatkan setiap waktu untuk memperkenalkan dan mengeksplorasi programnya, meski pada sesi tanggapan dari paslon lain.
“DILAN unggul dalam debat jilid II karena benar-benar mampu mengeksplorasi programnya. Bahkan, saat sesi tanggapan untuk rivalnya, DILAN terkadang mengkomparasikan programnya sebagai rujukan sehingga tentunya menjadi nilai positif untuk mereka. Inti dari debat itu adu gagasan dan program,” kata dia, Rabu (25/11/2020).
Keunggulan DILAN, lanjut mantan Wakil Rektor III UNM itu juga tidak lepas dari penguasaan materi. Deng Ical-sapaan akrab Syamsu Rizal, maupun Dokter Fadli-panggilan karib Fadli Ananda, benar-benar menguasai seluruh materi terkait tema debat meliputi reformasi birokrasi, pelayanan publik, penataan kawasan perkotaan dan ekonomi.
“Ditambah lagi DILAN sangat kompak, saling melengkapi dan berbagi, ya ibarat dwitunggal. Makanya, terlihat mereka paling tenang dan cair,” ucap mantan Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan UNM itu.
Lebih jauh, Arifuddin menyampaikan ada momen menarik yang dapat menjadi catatan publik dalam debat jilid II. Yang dimaksudnya adalah tatkala Calon Wali Kota Makassar nomor urut 1, Danny Pomanto (DP), mencoba memprovokasi Deng Ical, yang memvonis kader Muhammadiyah itu gagal saat menjabat Plt Wali Kota Makassar.
Deng Ical ternyata sama sekali tidak terprovokasi. Ia malah melontarkan statement yang secara telak menjadi ‘tamparan’ bagi mantan Wali Kota Makassar itu. Deng Ical menganalogikan DP sebagai pemimpin yang suka ‘cuci tangan’ dan jauh dari karakter pemimpin Bugis-Makassar.
“Itu sangat menarik dan memang tepat, bahwa tipikal pemimpin Bugis Makassar itu bertanggung jawab, tidak malah mencari-cari kesalahan orang. Debat semalam sudah menunjukkan karakter Deng Ical maupun DILAN sebagai pemimpin Bugis Makassar yang cerdas dan berani,” tutup dia.(*)