Perluas Pasar Pangan Lokal, Kementan Dorong UMKM Go Digital
BEKASI, GOSULSEL.COM — Kementerian Pertanian terus berupaya menjaga ketersediaan dan aksesibilitas pangan, salah satunya dengan terus mendorong para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) pangan lokal, agar mampu bertransformasi ke pola usaha digital.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengatakan transformasi UMKM ke arah digital dapat memberi dampak signifikan dalam memperluas dan mendekatkan akses pangan lokal kepada masyarakat.
“Saya merasa di masa pandemi seperti ini, ada pendekatan pasar baru yang bisa kita dorong, orang bisa memesan makan dari rumah dengan sistem digital, tinggal klik, pilih makanan lokal yang kita suka, dari Jakarta bisa kita kirim kemana saja, dan cara – cara digital seperti ini akan terus kita dukung dan tingkatkan,” ungkap Syahrul saat melakukan Launching Marketplace dan Ekspose UMKM Pangan Lokal di Summarecon Mall, Bekasi.
Lebih lanjut, Syahrul mengatakan Indonesia memiliki sumber kekayaan pangan lokal yang melimpah, dan setidaknya ada 3 (tiga) konsep yang menjadi fokus pemerintah dalam memperkuat pangan lokal yaitu mulai dari budidaya, pengolahan hingga aspek pemasaran.
“Yang pertama dan yang terpenting itu budidaya, sesuai dengan konsep yang dikatakan Presiden untuk sektor pertanian, salah satunya adalah memperkuat budidaya, budidaya yang dimaksud bisa kita lakukan dimana saja, bahkan memanfaatkan lahan – lahan diperkarangan rumah kita,” ungkapnya.
Yang kedua, lanjut Syahrul, adalah fokus pada sisi pengolahan, termasuk industrinya, ia percaya bahwa Indonesia memiliki kemampuan yang cukup besar dalam mengolah komoditas – komoditas pangan lokal tersebut.
“Kenyang itu tidak harus nasi, melalui kegiatan ini saya bisa melihat, bagaimana kita mampu mengolah komoditas pangan lokal menjadi makanan yang sangat menarik, tadi saya lihat ada mie dari talas, sorgum dan sumber pangan lainnya,” ungkapnya.
Konsep terakhir yang juga tidak kalah penting, ungkap Syahrul adalah dari sisi pemasaran, bersama dengan pihak terkait lainnya, ia mengaku tidak hanya berusaha untuk membuka ruang – ruang pemasaran secara langsung tetapi juga secara digital lewat berbagai marketplace, bahkan dirinya berharap pandemi ini dapat membuka peluang bagi UMKM untuk berkreasi dalam menciptakan pasar baru.
“Pemasaran adalah konsep terakhir yang juga perlu untuk kita dorong, hari ini kita buktikan bahwa pasar terbuka untuk pangan lokal, termasuk mal – mal seperti ini, bahkan kedepan saya akan bersurat ke para kepala daerah untuk memberi ruang pada pengusaha UMKM pangan lokal agar dapat memasarkan produknya di tempat – tempat yang strategis di wilayahnya,” ungkapnya.
Di kesempatan yang sama, Kepala Badan Ketahanan Pangan, Agung Hendriadi, mengungkapkan akan mengimplementasikan 3 (tiga) fokus arahan Menteri Pertanian tersebut lewat strategi – strategi khusus untuk mencapai target – target diversifikasi pangan lokal secara maksimal.
“Pertama seperti yang pak Menteri katakan, kami akan fokus pada peningkatan produksi dan ketersediaan pangan lokal itu sendiri, kedua kami akan lakukan promosi atau kampanye baik secara formal melalui peraturan, surat edaran, ataupun dalam bentuk instruksi, sedangkan dari sisi informalnya kami akan lakukan promosi lewat media – media sosial,” jelas Agung.
Selanjutnya, kata Agung, pihaknya juga akan memperbaiki akses masyarakat kepada pangan lokal, lewat penguatan UMKM melalui pendampingan, fasilitasi pelatihan peningkatan kapasitas produksi dan branding produk hingga kemudahan Kredit Usaha Rakyat (KUR). “Dan yang terpenting kami juga akan berupaya membuka akses UMKM ke pasar fisik dan online,” ungkap Agung.
Sebagai informasi acara Launching Marketplace dan Ekspose UMKM Pangan Lokal ini akan berlangsung selama 4 (empat) hari dari tanggal 26 sampai 29 November 2020, untuk meningkatkan kapasitas para pengusaha UMKM pangan lokal binaan, acara ini juga dirangkai dengan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema Penderasan Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Non Beras yang diadakan di Harris Hotel and Convention Bekasi.(*)