Libur Natal dan Tahun Baru, Pemkot Makassar Waspadai Lonjakan Kasus Covid-19

Sabtu, 28 November 2020 | 12:06 Wita - Editor: Andi Nita Purnama - Reporter: Agung Eka - Gosulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM — Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar mewaspadai potensi lonjakan kasus Covid 19. Di mana kemungkinan terjadi pada saat liburan natal dan tahun baru akhir Desember 2020 mendatang.

Hal tersebut disampaikan oleh Pj Wali Kota Makassar, Rudy Djamaluddin. Ia mengaku tidak ingin kasus virus corona meningkat.

“Saya khawatir selama libur panjang terjadi lonjakan kasus,” akunya, Jumat (27/11/2020).

Rudy meminta agar masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan (prokes) selama liburan. Terlebih, saat mengunjungi tempat wisata.

“Wajar terjadi kepadatan di tempat wisata, memang kadang kala masyarakat kita lupa kalau ini perlu wisata di tengah pandemi harus juga berwisata dengan cara baru bahkan kalau perlu berenang pakai masker,” jelasnya.

Rudy menambahkan bahwa pihaknya memang tidak melarang masyarakat menghabiskan libur panjangnya di tempat wisata. Tetapi, mereka harus betul paham, agenda kegiatan liburan tersebut tidak boleh menimbulkan risiko penularan Covid-19.

“Sebenarnya yang terpenting sekali lagi substansi pengendalian covid ada pada protokol kesehatannya, sehingga kalau kami bisa menyarankan yang namanya liburan itukan suatu hal sebagai momentum kebersamaan bersama keluarga di mana sudah bekerja, menikmati liburan,” tambahnya.

Pemkot Makassar, dikatakan Rudy, sudah siap dalam mengantisipasi risiko penularan yang terjadi selama libur panjang. Langkah awal yang disiapkan ialah meminta Satuan Tugas (Satgas) menggencarkan edukasi pencegahan khususnya di tempat wisata.

“Sekarang poinnya bukan memperpendek liburan, tetapi bagaimana kita mendorong tempat wisata itu diperkuat. Petugas pengawal protokol supaya masyarakat kita tetap bisa berekreasi menikmati liburan tetapi protokolnya ada yang ingatkan,” terang Rudy.

Data yang diterima hingga 24 November 2020, jumlah total kasus positif Covid-19 di Kota Makassar tercatat 10.135 orang. Dari kasus itu, 8.931 terjangkit Covid-19 sudah dinyatakan sembuh, sementara 301 orang meninggal dunia.(*)