Revitalisasi Balla Lompoa, Adnan-Kio: Jaga Nilai Budaya Hingga Destinasi Wisata

Rabu, 02 Desember 2020 | 19:56 Wita - Editor: Dilla Bahar -

MAKASSAR, GOSULSEL.COM – Pasangan Adnan Purichta Ichsan-Abdul Rauf Malaganni Karaeng Kio bakal menjadikan Balla Lompoa sebagai sentral kebudayaan, khususnya yang ada di Kabupaten Gowa.

Saat ini, Balla Lompoa yang berada di Sungguminasa sedang dalam tahap revitalisasi. 

pt-vale-indonesia

Nantinya, salah satu peninggalan sejarah dan kebuyaan Gowa itu akan difungsikan jauh lebih progresif. 

Pertama, di sana nantinya akan dibentuk Badan Pengelola Balla Lompoa. “Di mana ini akan menjadi sarana komunikasi dengan seluruh pemangku kepentingan yang ada: para keluarga kerajaan, para pakar kebudayaan. Itu akan kita satukan dalam tempat tersebut,” katanya, saat pemaparan visi misi dalam Debat Kandidat III yang dihelat oleh KPU Gowa, di Hotel Four Point by Sheraton Makassar, pada Rabu (2/12/2020).

Kedua, di Balla Lompoa juga akan dibentuk Dewan Kesenian Gowa. “Di situ nanti kita akan menampilkan setiap hari kesenian yang ada di Kab Gowa. Agar bisa menarik wisatawan yang ada di Sulawesi Selatan bahkan Indonesia,” ungkap Adnan.

Selain menampilkan kesenian, Adnan memaparkan, di Balla Lompoa juga akan diadakan secara rutin seminar kebudayaan.

“Agar anak, cucu, dan keponakan kita tidak lupa dengan sejarah, budaya, dan adat Kab Gowa. Mudah-mudahan insya Allah ke depan, kami akan terus berkomitmen akan membentuk badan pengelola bersama-sama pemerintah untuk terus mengelola adat budaya yang ada di Gowa,” jelasnya. 

Lebih jauh dijelaskan Adnan, sebelum direvitalisasi, Balla Lompoa memang kerap dijadikan sebagai pusat pelestarian kebudayaan, yang melibatkan masyarakat yang ada di 18 kecamatan, seperti Accera Kalompoang.

Kegiatan pelestarian kebudayaan yang terus dilakukan oleh pemerintahan Adnan-Kio sejauh ini yakni Maudu Adaka ri Gowa. 

“Ini adalah maulid yang kita kemas sesuai dengan nilai kebudayaan yang ada di Kab Gowa. Sekaligus kita juga lakukan tiap tahunnya Appalili. Appalili ini merupakan tradisi kebuyaan untuk petani kita, sebelum memulai musim tanam,” jelasnya.

Selain itu, tiap tanggal 17 di tiap bulannya, dilakukan Ganti Jaga. Ganti Jaga ini merupakan pasukan yang berjaga Balla Lompoa dan Istana Tamalate. 

“Supaya ini juga jadi salah satu daya tarik wisatawan ke Kab Gowa. Kita juga Setiap tahunnya melestarikan festival bedug yang melibatkan seluruh kecamatan,” demikian Adnan. (*)


BACA JUGA