Kementerian Pertanian menggelar kegiatan Tik-Talk (Tani Inspiratif Kekinian Talkshow) dengan tajuk “Bisnis Pertanian Itu Asyik" yang digelar di Gedung PIA Kementan, Jakarta, Jumat (4/12/2020)

Sederet Kisah Pengusaha Muda Pertanian, Salah Satunya Jebolan Polbangtan

Jumat, 04 Desember 2020 | 22:10 Wita - Editor: Andi Nita Purnama -

JAKARTA, GOSULSEL.COM – Kementerian Pertanian (Kementan) kembali menggelar acara Tik-Talk (Tani Inspiratif Kekinian Talkshow) dengan tema “Bisnis Pertanian Itu Asyik” yang mengundang beberapa pengusaha muda yang sukses berbisnis pertanian, Jumat (4/12/2020).

Sunita, pengusaha muda Jamu Mbak Suni menyampaikan bahwa pamor jamu disaat pandemi ini justru naik daun. Racikan temulawak dan kunyit dipercaya mampu menangkal virus korona sehingga minuman tradisional ini pun menjadi buruan masyarakat tanpa pandang usia.

pt-vale-indonesia

“Kami menyajikan berbagai minuman jamu tradisional dan juga racikan dengan konsep modern,” ujarnya.

“Untuk yang racikan kami sebut mixology jamu, yaitu minuman kreasi berbahan dasar jamu, dengan ramuan khas kami diantaranya Beras Kencur Latte dan Kunyit Asem Yakult yang menjadi favorit anak muda,” ujar Sunita.

Sunita mengaku omzet dimasa pandemi ini meningkat 100%. Selain omzet yang meningkat, hikmah bisnisnya selama pandemi yaitu ia dapat memberdayakan orang sekitar yang kehilangan pekerjaan saat pandemi.

Saat ini ia telah memiliki 2 toko dan rencananya akan segera membuka toko ketiganya di akhir tahun 2020.

Sementara itu, Didi pengusaha labu madu juga menyampaikan bahwa omzetnya tidak terpengaruh dengan adanya pandemi. 

“Kami terus melakukan promosi melalui digital marketing,” ujar Didi.

Ia menilai sosialisasi di media sosial cukup ampuh untuk mempromosikan diri, karena mudah dan mudah dan tidak memerlukan pembiayaan dalam promosi. 

Selain menggunakan digital marketing, ia juga memasarkan produk dengan konsep agroeduwisata. 

“Lahan kami buat seperti tempat rekreasi, kami juga memberikan penyuluhan kepada konsumen atau pengunjung bagaimana cara menanam labu madu yang baik dan benar kami berikan edukasi saat mereka datang ke tempat kami,” ujar Didi.

Mahasiswa lulusan Polbangtan Bogor ini juga menyampaikan bahwa komoditas ini menjanjikan peluang ekspor tinggi. Khasiat yang banyak dimiliki labu madu ini menjadikan labu madu banyak peminatnya. 

“Banyak manfaat kesehatan yang didapat dari labu madu ini, seperti antibodi tubuh, mengandung banyak vitamin A, mengurangi gejala anemia, bisa untuk program diet, cocok untuk makanan pendamping ASI,” katanya.

Target pengembangan usaha tahun depan pihaknya berencana mengembangkan olahan labu madu sehingga bisa dinikmati langsung oleh masyarakat. 

“Kami berencana mengembangkan olahan dalam bentuk brownies, puding dan kue bolu,” kata Didi.

Sementara, Yosep Fadilah Petani Tanaman Hidroponik pada kesempatan tersebut juga menyampaikan bahwa bisnis Hidroponik tak kalah menjanjikan.

“Bisnis hidroponik itu banyak. Bisa menjual hasil panen, peralatan instalasinya, juga bisa mengajarkan cara budidayanya,” ujar Yosep.

“Kini semakin banyak masyarakat yang mengenal sayuran hidroponik dan merasakan kelebihannya, makanya permintaan juga mulai banyak. Kini pertanian sistem hidroponik ini juga semakin dilirik sebagai sebuah peluang usaha yang menjanjikan,” ujarnya

Sistem hidroponik juga tidak menggunakan pestisida sehingga dinilai mampu menghasilkan sayuran dan buah yang lebih sehat. Selain itu, pertanian dengan sistem ini bisa dilakukan kapan saja tanpa mengenal musim.(*)


BACA JUGA