Dugaan Fitnah ke JK, Pakar Hukum Minta Usut Dalang Penyebar Rekaman
MAKASSAR, GOSULSEL.COM — Ahli Pakar Hukum Tata Negara, Refli Harun angkat bicara. Ia pun turut berkomentar perihal kasus pembicaraan Mohammad Ramdhan ‘Danny’ Pomanto yang direkam secara diam-diam lalu dipublikasikan ke media.
Refli menilai dalam kasus Danny tidak ada maksud merekam atau mempublikasikan. Sebab itu ranah private. Beda halnya jika bicara di depan publik.
“Jadi harus dicari siapa yang menyebarkan ini,” nilai Refli, Senin (7/12/2020).
Menurut Refli, motif perekaman tersebut untuk menjatuhkan reputasi Danny di Pilwalkot Makassar 2020. Hal itu dengan membenturkan Danny dengan Jusuf Kalla (JK).
“Yang ada keuntungan yang bisa ditarik oleh lawan-lawan politik Danny Pomanto,” tuturnya.
Refli menegaskan perbuatan merekam tersebut yang bermasalah. Bukan pembicaraan yang disadap secara diam-diam tersebut.
“Kenapa harus direkam, sementara dalam kasus Danny Pomanto bukan dia yang merekam. Jadi dia yang justru menjadi korban terhadap tindakan perekaman yang melanggar,” papar Refli.
Ia juga menilai bahwa sesungguhnya perekaman tersebut adalah penyadapan, “Karena itu percakapan di dalam rumah yang disebarkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab,” tutupnya.
Sementara, M Taufik Hidayat, Ketua Laskar Merah Putih (LPM) Sulsel mengatakan bahwa pelakunya adalah anggotanya sendiri. Hal itu bermula saat berkunjung silaturahim di kediaman Danny Pomanto.
“Syarif Mada adalah anggota LPM Sulsel, pelaku yang merekam suara bapak Danny Pomanto,” ungkapnya.
Taufik mengatakan tindakan tersebut sangat tidak terpuji. Itu adalah tindakan penghianatan terhadap organisasi.
“Saya telah melaporkan kepada Ketua Umum untuk anggota LMP Syarif Mada dipecat secara tidak terhormat dan telah disetujui pimpinan kami,” pungkas Taufik.
Ia pun meminta Tim Hukum Danny Pomanto menempuh jalur hukum untuk mempidanakan Syarif Mada. Yang merupakan pelaku penyadapan tersebut.
Untuk diketahui, sebelumnya, Calon Wali Kota Makassar, Danny Pomanto mengakui rekaman percakapan yang beredar di media sosial adalah suaranya.
Dalam rekaman suara tersebut, JK dituding sebagai dalang dibalik penangkapan Edhy Prabowo. Danny menjelaskan, percakapan tersebut bukan bertujuan untuk memfitnah atau mencemarkan nama baik mantan Wakil Presiden, JK.
Danny mengatakan percakapan itu terjadi saat diskusi ringan bersama LMP. Keduanya membahas kondisi terkini politik nasional yang dimuat di media massa pada 27 November 2020.
“Diskusi ringan itu di rumah pribadi saya yang merupakan area private,” ungkap Danny.(*)