Kepemimpinan Kuat Dukung Pembangunan Pertanian Berkelanjutan

Selasa, 08 Desember 2020 | 19:18 Wita - Editor: Andi Nita Purnama -

BOGOR, GOSULSEL.COM — Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) menghadiri penutupan kegiatan Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat III, Angkatan XVII, Tahun 2020 di Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian, Ciawi, Selasa (8/12/2020).

pt-vale-indonesia

Mentan SYL menyampaikan bahwa aparatur sipil negara harus memiliki kompetensi leadership yang mumpuni dan wajib menjadi role-model perubahan yang dibutuhkan dalam pembangunan perkonomian, khususnya pembangunan pertanian berkelanjutan.

“Berfikir cerdas, tepat, dan bertindak secara responsif, dan inovatif menjadi motor penggerak perubahan. Ini yang dibutuhkan negara dari aparat yang memiliki leadership dalam membangun perekonomian,” terang Mentan Syahrul.

Lebih lanjut Mentan menyebutkan di dalam mengawal pembangunan pertanian dibutuhkan aparatur yang dapat membangun sinergi yang baik di lingkungan internal dan eksternal. 

“Dengan karakter kepemimpinan yang terbuka dan kemampuan mengelola keragaman di lingkungan organisasi dan masyarakat, ini menjadi modal aparatur merangkul seluruh pihak,” jelasnya. 

Mentan Syahrul juga mengingatkan agar membangun keterpaduan pusat dan daerah, serta dukungan lintas kementerian/lembaga untuk memastikan kebutuhan pokok ketersediaan pangan bagi sekitar 270 juta penduduk Indonesia. 

Kepada para aparatur Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat III, Angkatan XVII kembali, Mentan mengingatkan agar dapat menjaga amanah yang diembannya.

“Menjaga kepercayaan dan amanah menjadi penting, caranya dengan kerja keras, dan integritas harus dijaga. Dimulai dari karakter etos kerja,” imbuhnya.

PKN yang mengusung tema “Membangun Pembangunan Berkelanjutan Mendukung Daya Saing Produk Pertanian” tersebut diharapkan menjadi penopang dari sumber daya manusia guna pertumbuhan ekonomi kedepannya.

Sementara itu, Deputi Bidang Penyelenggaraan Pengembangan Kompetensi LAN-RI, Basseng, menyebutkan pertumbuhan ekonomi merupakan instrumen yang digunakan setiap negara dalam berkompetisi untuk tampil sebagai negara yang maju.

Menurut Basseng, kini pemerintah telah menetapkan pembangunan jangka menengah, dengan memperhatikan tiga poin sumber pertumbuhan ekonomi, yakni sumber pertumbuhan dari sektor primer, sekunder dan tersier.

“Sumber pertumbuhan sektor primer, dimana sektor yang mengandalkan sumber daya alam, eksploitatif. Ini yang dimiliki pertanian. Sektor sekunder yang mengandalkan industri besar dan kreatif dan industri lainnya, dan sektor tersier, sektor jasa terdiri dari pariwisata industri kreatif dan jasa keuangan, yang diharapkan bisa mengandalkan pertumbuhan ekonomi,” papar Basseng.(*)


BACA JUGA