Pemimpin Umum Tribun Timur Andi Suruji, Kepala Kantor Perwakilan BI Sulsel Bambang Kusmiarso, Ekonom Sulsel Prof Marzuki Dea, dan Direktur Advisory dan Pengembangan Ekonomi BI Perwakilan Sulsel, Endang Kurnia Saputra. (Kiri-kanan)

Sinergi BI Sulsel dan Media, Tingkatkan Optimisme Masyarakat di Tengah Pandemi

Sabtu, 12 Desember 2020 | 09:25 Wita - Editor: Andi Nita Purnama -

MAKASSAR, GOSULSEL.COM — Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) menggelar Media Gathering 2020 yang berlangsung selama tiga hari Jumat hingga Minggu, 11-13 Desember 2020. Sebanyak 48 insan media baik dari media cetak maupun elektronik ikut ambil bagian dalam kegiatan tersebut.

Hadir dalam kegiatan ini menjadi narasumber yaitu Ekonom Prof Marzuki Dea, Pemimpin Umum Tribun Timur, Andi Suruji, Kepala Kantor Perwakilan BI Sulsel Bambang Kusmiarso, dan Direktur Advisory dan Pengembangan Ekonomi BI Perwakilan Sulsel, Endang Kurnia Saputra.

pt-vale-indonesia

Dalam sambutannya, Bambang mengatakan bahwa pandemi belum usai, namun aktivitas harus tetap jalan. Oleh karenanya, kita harus mencari titik temu.

“Kami berterimakasih untuk sinergi selama ini. Kordinasi kerjasama komunikasi yang baik itulah yang akan menciptakan sinergi.
Yang kita inginkan yaitu menciptakan masyarakat yang digital yang makmur,” ujarnya.

Pada kesempatan tersebut, Bambang Kusmiarso sekaligus menyampaikan salam perpisahan. Setelah lima tahun bertugas di Makassar, kini ia harus menuju ibukota Jakarta untuk melanjutkan tugas.

“Ini adalah mungkin pertemuan saya yang terakhir dengan teman-teman wartawan di Makassar. Tentunya pada kesempatan ini saya mengucapkan banyak banyak terima kasih atas kerjasama yang sangat sangat baik ini. Saya merasa dikelilingi teman-teman wartawan yang memiliki tujuan yang sama,” ungkapnya diikuti tepuk tangan para hadirin.

Direktur Advisory dan Pengembangan Ekonomi BI Perwakilan Sulsel, Endang Kurnia Saputra, menyampaikan bahwa Bank Indonesia bersama media perlu bersinergi untuk membentuk optimisme positif di Makassar meski masih berada di tengah pandemi Covid-19.

“Kami harus membentuk optimisme di masyarakat. Kami harus membentuk ekspektasi yang positif di masyarakat. Terlebih yang kita butuhkan adalah investor-investor tersebut. Jika bank sentralnya saja tidak optimis bagaimana dengan masyarakat,” paparnya.

Namun menurutnya, optimisme masyarakat di Makassar telah terbentuk. Hal ini terlihat dari aktivitas perekonomian di Makassar yang sudah mulai kembali berjalan.

“Kita melihat beberapa daerah di Jawa masih relatif sepi dari normalnya tidak seperti Makassar yang optimisme sudah mulai terbentuk sehingga kegiatan-kegiatan bisa dilakukan, ya mungkin mendekati normal,” pungkasnya.(*)


BACA JUGA