#Maros
Tak Banyak yang Tahu, Andriansyah Bek Andalan Timnas Pelajar Indonesia Asal Maros
MAROS, GOSULSEL.COM – Tekad bulat Andri panggilan karib Andriansyah (15) menjadi pemain sepakbola ditunjukkan sejak kecil. Remaja kelahiran Bantimurung Maros ini pun akhirnya sukses menghantarkan tim nasional (timnas) pelajar Indonesia usia 15 juara tiga di kanca dunia internasional.
Memiliki postur badan yang memadai, lincah, memiliki tendangan keras, menggiring bola dengan cepat, dan fisik prima. Itulah Andriansyah. Andri saat ini, bermain di timnas pelajar Indonesia bersama garuda muda lainnya. Ia dapat bermain di berbagai posisi seperti pemain gelandang dan bek kiri. Remaja kelahiran Bantimurung, Maros, 10 Desember 2004, ini merupakan salah satu pemain terbaik Indonesia.
Andri sebelumnya memulai karier dari SSB Bantimurung yang pada saat itu dibina langsung oleh ayahnya H Haeruddin Saibu, yang juga merupakan mantan wasit nasional yang selama 8 tahun selalu turut memimpin jalannya pertandingan, utamanya di Indonesia Super League (ISL).
Saat di SSB Bantimurung, ia beberapa kali bermain dalam kompetisi lokal, H Haeruddin yang pada waktu itu melihat langsung bakat dari anak bungsunya itu langsung mendaftarkan Andri untuk ikut seleksi di akademi sepakbola binaan BPD Sulselbar.
Dari sana, Andri menjadi satu-satunya pemain asal Kabupaten Maros yang turut sukses membawa akademi BPD Sulselbar menjuarai piala Menpora pada tahun 2018 di pulau Dewata Bali, dibawa asuhan pelatih Syafar Saad. Pada tahun yang sama, ia juga berhasil meraih piala dengan predikat defender terbaik.
Debutnya selama pertandingan ternyata diam-diam dilirik oleh PSSI, olehnya iapun langsung diundang mengikuti tahapan seleksi untuk bergabung ke timnas pelajar Indonesia. Di timnas pelajar, Andri pun memperlihatkan perkembangan begitu pesat.
“Dari kecil dia suka main bola. Setelah menginjak usia kelas 3 SD bergabunglah dia ke SSB Bantimurung yang saya bentuk,” kata H Haeruddin Saibu, saat ditemui di kediamannya di Lingkungan Pakalu, Kelurahan, Kalabbirang, Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros. Kamis (31/12/2020).
Setelah dinyatakan lolos menjadi timnas pelajar Indonesia, Andri pun langsung mengikuti training center (TC) selama kurang lebih setahun di Bandung, Jawa Barat. Dari situ ia masuk dalam daftar tim utama memperkuat timnas pelajar Indonesia usia 15, bertanding di ajang internasional dan meraih posisi ketiga pada IBER Cup 2019 di Estoril Portugal. Indonesia pada saat itu kalah dari Spanyol dengan skor tipis 2-1.
Selama 2 minggu mengikuti pertandingan di IBER Cup 2019, meskipun diposisi defender sebelah kiri Andri, juga sempat mencetak sebuah gol dengan tendangan bebas melalui kaki kirinya. Sontak, aksinya itupun mengundang apresiasi dari pelatih yang juga merupakan eks pemain timnas Indonesia Aples Tecuari.
Menurut H Haeruddin Saibu, setelah berpuluh tahun lamanya, baru kali ini ada pemain sepakbola asal Bantimurung, Kabupaten Maros, yang ikut memperkuat timnas Indonesia. Hal ini tentu merupakan kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Maros, khususnya Kecamatan Bantimurung.
“ini merupakan sejarah bagi warga Butta Salewangang lantaran dari sekian lamanya baru ada pesepak bola asal Maros yang berkiprah ke tingkat nasional,” katanya.
Andri yang saat ini, juga tercatat sebagai salah satu siswa di SMA 4 PGRI Bantimurung, memiliki mimpi untuk bisa bermain di klub-klub ternama Eropa, “targetnya sih semoga saja bisa bermain di klub-klub besar Eropa. Tentunya dengan keuletan dan kerja keras,” kata Andri.
Diketahui saat ini, Andri tengah berada di kampung halamannya untuk menikmati masa cuti selama libur tahun baru. Pada awal tahun depan rencananya ia akan kembali diturunkan untuk memperkuat timnas pelajar Indonesia dalam mengikuti turnamen internasional serupa melawan klub-klub elit Eropa.(*)