MAKASSAR, GOSULSEL.COM – Kepala Kanwil (Kakanwil) Kemenkumham Sulsel, Harun Sulianto memberikan pengarahan kepada 150 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Tahun 2019 di lingkungan Kanwil. Mereka sebelumnya telah dinyatakan lulus seleksi beberapa bulan lalu.

Acara yang diselenggarakan di Aula Kanwil Kemenkumham Sulsel pada Rabu (06/01/2021) ini dihadiri oleh Kepala Divisi (Kadiv) Pemasyarakatan, Edi Kurniadi, Kadiv Keimigrasian, Dodi Karnida, dan Kadiv Pelanayan Hukum dan HAM, Anggoro Dasananto. Kemudian para Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT), dan CPNS 2019 di lingkungan Kemenkumham Sulsel baik secara langsung maupun virtual melalui Zoom Meeting.

Pengarahan ini dibuka dengan lagu ‘Pamer Bojo (Cendol Dawet)’ yang dipopulerkan oleh mendiang, Didi Kempot. Kakanwil Harun Sulianto berharap para CPNS 2019 pandai mengenali trending topik di media sosial (Medsos) juga di kalangan milenial. Sebab, sebagian besar pembaca di medsos dan media lainnya adalah kaum milenial.

“Untuk itu kepada para CPNS agar dapat jadi ‘Jubir’-nya UPT maupun Kanwil dengan mempublikasikan setiap capaian kinerja positif dan mempublikasikannya dalam medos dengan perspektif milenial,” pesan Harun.

Harun juga mengatakan bahwa ada tiga fungsi ASN yang harus dilaksanakan. Ialah pelaksanan kebijakan publik, pelayanan publik, dan perekat serta pemersatu bangsa.

“Kemudian, ASN berkewajiban untuk setia dan taat pada pancasila, UUD 1945 dan pemerintahan yang sah, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang berwenang,” jelasnya.

“Lalu mentaati ketentuan peraturan perundang-undangan, melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran, dan tanggung jawab, menunjukkan integritas dan keteladanan, menyimpan rahasia jabatan, dan bersedia ditempatkan di seluruh Indonesia,” sambung Harun.

Harun mengingatkan kepada para CPNS 2019 untuk bekerja dengan giat dan selalu mensyukuri karunia Tuhan. “Jangan kecewakan orang tua kalian, niatkan bekerja sebagai ibadah untuk mengabdi kepada bangsa dan negara,” tutup Harun. (*)