Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pembangunan Pertanian Tahun 2021 di istana Negara, Jakarta, Senin (11/1/2021)

Mentan SYL Siap Laksanakan Arahan Presiden Perkuat Produksi

Senin, 11 Januari 2021 | 19:49 Wita - Editor: Andi Nita Purnama -

JAKARTA, GOSULSEL.COM — Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) menyatakan kesiapannya melaksanakan semua tugas dan arahan dari Presiden Joko Widodo dalam membangun pertanian maju, mandiri dan modern yang saat ini terus dikerjakan secara berkelanjutan.

“Kami siap di lapangan bapak, tentu dengan arahan dan petunjuk bapak,” ujar Mentan Syahrul dalam Rapat Kerja Nasional (Rakornas) Pembangunan Pertanian 2021 yang digelar dan dihadiri Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Senin (11/1/2021).

Mentan mengatakan, saat ini Kementerian Pertanian (Kementan) telah menetapkan arah kebijakan pertanian maju, mandiri dan modern sebagai pedoman untuk bertindak cerdas, tepat dan cepat sesuai arahan Presiden Jokowi.

“Karena itu, produksi kita tingkatkan terus. Kemudian daerah defisit akan kami masuki. Setiap provinsi harus ada lumbung pangan lokal, lumbung desa dan lumbung nasional,” katanya.

Selain itu, lanjut Mentan, jajaran Kementan juga menerapkan mekanisasi dari hulu sampai hilir. Kementan bahkan telah memanfaatkan teknologi kekinian untuk memperkuat ketahanan pangan di 2021. 

“Kami sudah masuk pada green house, lalu memonitoring food estate dan mengerjakan perluasan areal tanam hingga program 1000 kampung buah. Di samping itu, kami menargetkan 2,5 juta petani muda, juga sesuai arahan dan petunjuk bapak presiden. Kami siap bekerja di lapangan,” tutupnya.

Adapun dalam Rakornas ini, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mendorong Kementerian Pertanian (Kementan) untuk meningkatkan produksi pangan nasional. Jokowi berharap, upaya tersebut mampu mengurangi beban impor serta menjawab harapan banyak masyarakat terhadap kebutuhan pangan nasional.

“Carikan desain yang baik agar kita bisa selesaikan semua ini. Saya kira ini bisa menjadi catatan untuk kedepannya,” katanya.

Jokowi menilai, ketergantungan komoditas pangan impor bisa dikurangi melalui pendekatan pertanian modern dengan memanfaatkan teknologi dan penyediaan lahan pertanian yang luas di seluruh provinsi.

“Kita tidak bisa melakukan cara yang lama yang sudah bertahun tahun lalu. Kita butuh inovasi dan rutinitas yang tidak biasa,” tegas Presiden.(*)


BACA JUGA