Pj Wali Kota Makassar, Rudy Djamaluddin bersama Pejabat Pemkot saat berbicara di depan RPH Modern Tamangapa beberapa waktu yang lalu.

Segera Digunakan, RPH Modern Tamangapa Jaga Kualitas Daging Tetap ‘ASUH’

Rabu, 13 Januari 2021 | 19:20 Wita - Editor: Dilla Bahar - Reporter: Agung Eka - Gosulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM – Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Tamangapa segera rampung. Di tempat ini, kualitas daging yang dipotong diharapkan tetap terjaga.

Beberapa waktu yang lalu, Pj Wali Kota Makassar, Rudy Djamaluddin pun berkunjung ke RPH Modern Tamangapa. Harapannya, daging yang disalurkan memenuhi syarat yakni Aman, Sehat, Utuh, dan Halal (ASUH).

pt-vale-indonesia

“Kita revitalisasi RPH ini dengan harapan agar kualitas daging bisa lebih segar. Ingat daging ingat RPH. Ini yang ingin kita tanamkan ke masyarakat agar fokus pembelian dagingnya di sini saja,” kata Rudy.

“Semua aspek harus di perhatikan. Kebersihan dan kehalalannya. Cara penyembelihan dan pemisahan daging itu juga menjadi catatan,” tambahnya.

Hal itu juga disampaikan oleh Plt Kepala Dinas Perikanan dan Pertanian (DP2) Makassar, Sumarni. Demi menjaga daging bersyarat ASUH, pihaknya tak sembarang dalam menempatkan petugas di sana.

Sumarni mengatakan bahwa pelatihan dilangsungkan kepada pegawai yang bakal bekerja di RPH Modern. Mereka diajarkan bagaimana cara menggunakan alat pemotongan modern.

“Di kursus dulu, kan alatnya dari pusat perlu dipelajari dulu. Jadi nanti pihaknya ketiganya itu yang memberikan pelatihan,” jelas Sumarni, Rabu (13/01/2021).

Dipastikannya, RPH Modern akan selalu menjaga kualitas dagingnya yang dipotong. Ia pun menjamin hal itu kepada masyakarat Makassar.

“Jadi pengelolaannya di sana baik dan terjamin, jadi RPH Modern itu berstandar ASUH,” sambung Sumarni.

Untuk diketahui, dalam pembangunannya, Pemkot Makassar disokong dana oleh dua pihak. Ialah pemerintah pusat dan juga dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel. 

Adapun pusat mengucurkan anggaran sebesar Rp 1,4 Miliar yang akan di gunakan untuk pengadaan dan pemasangan peralatan. Sementara Pemprov Sulsel, kucuran Rp 8,5 Miliar untuk pembangunan fisik bangunan utama. Dari Pemkot, pembebasan lahan seluas 3,1 Hektare (Ha) sudah di anggarkan dalam APBD melalui Dinas Pertanahan.

Terkait pembangunan tahap selanjutnya, Sumarni memastikan bakal berjalan di tahun 2021 untuk pengembangan. Pihaknya pun, kata Sumarni, bakal fokus dulu untuk pembebasan lahan.

“Tahun 2021 akan dikembangkan. Sekarang itu bangunan pokonya, kantornya dan tempat pemotongannya. Kita mau itu terintegrasi, nanti ada juga pemeliharaan hewan ternak sama pengembangan pupuk, dan lainnya,” tutup Sumarni. (*)


BACA JUGA