MAKASSAR, GOSULSEL.COM – Se’i atau daging panggang khas Kupang, NTT yang tengah banyak digandrungi masyakarat ini tak hanya bisa dicicipi di daerah asalnya. Makanan ini rupanya juga bisa ditemukan di Makassar.

Tepatnya di Se’i Timor. Restoran yang beralamat di Jalan Beruang Nomor 27 ini menghadirkan dua varian se’i dengan beragam sambal yang bisa dicicipi oleh para pelanggan.

Dua variannya ialah Se’ignature Sapi dan Se’i Sapi Premium. Mengutamakan kualitas, daging lokal digunakan dalam menyajikan hidangan. Lembut dan lezat menjadi ciri khas.

Sementara sambalnya, pelanggan disajikan dengan berbagai pilihan jenis. Seperti matah, rica-rica, hingga sambal favorit yakni signature sambal lu’at.

Tak mudah menyajikan hidangan nikmat khas NTT ini persis seperti di daerah asalnya. Disampaikan Founder Se’i Timor, Dita, ia dan dua temannya yang membangun usaha ini melakukan riset lebih dulu.

“Iya enam bulan, pertengahan tahun 2020 kemarin. Jadi kita ke Kupang bahkan sama chef-nya. Kita pelajari bagaimana membuatnya dan cita rasanya,” ungkap Dita, Rabu (03/02/2021).

Se’i Timor menawarkan harga yang relatif murah. Mulai dari Se’ignature Sapi yakni Rp35 Ribu untuk ukuran small hingga platter dengan harga Rp160 Ribu. Harga ini sudah termasuk nasi, sup, sayur, sambal yang bisa dipilih, dan se’i.

Tak beda jauh dengan Se’i Sapi Premium. Di mana dibanderol dengan harga mulai Rp40 Ribu hingga Rp170 Ribu. Satu porsi begitu lengkap untuk pelanggan.

Se’i Timor juga menawarkan banyak macam minuman. Ada tiga jenis, yakni Milk Series, Coffee Series, dan Mocktails tanpa alkohol. Harga mulai Rp18 Ribu.

Tempatnya pun menarik. Konsep adat Kupang diambil sebagai latar restoran. Bahkan, dikatakan Dita, pelanggan dapat dengan puas karena disediakan beberapa fasilitas penunjang.

“Kita juga ada WiFi, jadi mereka bisa nongkrong lama di sini,” sambung Dita yang juga merupakan Alumni Unhas ini.

Diketahui, Se’i merupakan olahan daging panggang asap khas Kupang yang memiliki ciri khas tersendiri. Daging sapi ini dimatangkan dengan kayu bakar tidak dimatangkan dari lidah api melainkan dari asap panas.

Semerbak aroma asap pun melekat pada daging sapi. Dan meninggalkan jejal smoky yang menambah selera makan pecinta daging sapi. Begitu pula yang bisa didapat ketika makan di Se’i Timor. (*)

---