Ketua DPD I Golkar Sulsel, Taufan Pawe menerima kunjungan Ketua DPD II Golkar Bone, Andi Fahsar Mahdin Padjalangi di Hotel Claro, Minggu (21/02/2021).

Bicara Soal Musda, Ketua Golkar Bone dan Soppeng Temui TP

Senin, 22 Februari 2021 | 12:44 Wita - Editor: Dilla Bahar - Reporter: Agung Eka - Gosulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM – Ketua DPD I Golkar Sulsel, Taufan Pawe (TP) menerima kunjungan Ketua DPD II Golkar Bone, Andi Fahsar Mahdin Padjalangi. Pertemuannya berlangsung di Hotel Claro, Minggu (21/02/2021).

Sebelumnya di tempat yang sama, TP juga melakukan pertemuan. Ia menerima kedatangan Ketua DPD II Golkar Soppeng, Kaswadi Razak

pt-vale-indonesia

Wakil Sekretaris DPD I Golkar Sulsel, Zulham Arief mengatakan, pertemuan Taufan dengan Bupati Bone dan Bupati Soppeng itu berlangsung hangat dan penuh keakraban. Mereka membicarakan bagaimana membesarkan Golkar di Sulsel lewat visi misi Taufan Pawe.

“Tadi Pak Ketua (Taufan Pawe) bertemu dengan Pak Fashar. Sehari sebelumnya bertemu dengan Pak Kaswadi. Mereka juga membicara persiapan Musda masing-masing daerah. Untuk itu, Pak ketua segera menunjuk Plt Ketua untuk melaksanakan musda, dikarenakan masa jabatan Ketua saat ini telah berakhir,” kata Zulham Arief.

Sekretaris AMPG Sulsel ini menjelaskan, dalam pertemuan Taufan mengapresiasi kedua kader andalan Golkar Sulsel tersebut. Bagiamana tidak, keduanya mampu menaikkan elektoral partai berlambang pohon beringin ini di di daerah mereka masing-masing.

Andi Fahsar Padjalangi, Ketua Golkar Bone ini berhasil menjadi Bupati Bone dua periode. Begitupun kursi di legislatif. Partai Golkar kembali mempertahan kursi ketua DPRD Bone dengan sembilan kursi pada Pileg 2019 lalu.

Begitupun Kaswadi Razak. Pada Pileg 2019 lalu, Bupati Soppeng dua periode itu membuat Golkar sukses meraih suara signifikan sebanyak 12 kursi, dari 30 kursi di DPRD Soppeng. Dibanding pada 2014, Golkar Soppeng hanya meloloskan 7 kadernya menjadi anggota DPRD Soppeng.

“Dimata pak ketua (Taufan Pawe), Pak Fashar dan Pak Kaswadi merupakan kader berprestasi yang layak jadi panutan,” jelas pria kelahiran Takalar ini.

Alumni Fakultas Hukum (FH) Unhas ini menambahkan, Taufan membuka ruang jika keduanya masih ingin memimpin DPD II Partai Golkar. Menurutnya, selama kader itu berprestasi, Partai Golkar memberikan kesempatan kepada kader untuk kembali membuktikan diri. Keputusan diskresi Ketua Umum Airlangga Hartarto terbuka untuk kader-kader seperti itu.

“Pertemuan ini sekaligus membuktikan Pak Ketua ini sangat membuka ruang kompromi terhadap keputusan-keputusan yang beliau ambil,” jelasnya.

“Jadi tidak benar itu kalau ada yang mengatakan pergantian plt ketua itu tindakan semena-mena tanpa memikirkan aturan dan etika. Itu tidak tepat,” pungkas Zulham. (*)


BACA JUGA