Berkunjung ke Balla Lompoa, SYL Kenalkan Kerajaan Gowa ke Pejabat Kementan

Selasa, 16 Maret 2021 | 23:18 Wita - Editor: Dilla Bahar -

GOWA, GOSULSEL.COM–Sebagai mantan Bupati Gowa dua periode, Syahrul Yasin Limpo tidak pernah lupa dengan daerah yang telah dipimpinnya sejak 1994 hingga 2002 ini.

Bahkan hingga menjabat Menteri Pertanian RI, sejumlah kunjungan dalam rangka mendorong pembangunan di sektor pertanian di lakukan di daerah berjuluk Butta Bersejarah ini. Pada kunjungan kerjanya kali ini, dirinya bersama sejumlah pejabat di lingkungan Kementan RI mengambil kesempatan untuk mengajak serta mengunjungi pusat peninggalan Kerajaan Gowa di Museum Istana Balla Lompoa, Sungguminasa.

SYL sapaan akrabnya bersama rombongan diterima langsung pihak keluarga Kerajaan Gowa, Andi Kumala Idjo Daeng Sila Karaeng Lembang Parang. Saat menerima rombongan Andi Kumala Idjo juga memperkenalkan sejumlah benda-benda pusaka yang masih bertahan hingga kini di Balla Lompoa.

Tak hanya itu, Mentan Syahrul bersama rombongan juga disambut dengan penyambutan tamu kehormatan Aru Tubarani, serta sejumlah tarian tradisional asal daerah setempat yakni Tarian Pa’raga dan Tarian Pepe-Pepe Bainea.

Menurutnya, dirinya bersama Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan sengaja mengajak pejabat Kementerian Pertanian berkunjung ke Balla Lompoa untuk memperkenalkan kebesaran Kerajaan Gowa yang hingga saat ini dikenal sebagai salah satu kerajaan terbesar yang pernah ada di Indonesia atau di nusantara.

“Kita ingin perlihatkan seperti apa kebesaran Kabupaten Gowa sebagai daerah raja-raja, baik yang lalu saat sekarang dan masa akan datang. Terutama dari filosofi-filosofi Bugis-Makassar yang dikembangkan di kerajaan ini,” katanya dalam sambutannya, Selasa (16/3/2021).

Mantan Gubernur Sulsel dua periode ini menyebutkan, hingga saat ini masyarakat Bugis-Makassar masih memegang teguh salah satu falsafah yang diajarkan orang terdahulu. Utamanya, falsafah dalam kepemimpinan yang berbunyi “Siri’na Tumabuttayya Niaki Ri Pammarentayya, Pa’rupanna Gauka Niaki Ritaujaia. Parentai Taua Ri Ero’na”.

“Artinya bahwa harkat, martabat dan gengsi rakyat, penguasa yang bertanggungjawab. Semua yang terjadi hanya bisa jalan dengan baik kalau rakyat ikut di dalamnya dan perintah rakyat sesuai keinginannya,” jelasnya.

Kedatangannya ke Balla Lompoa ini juga sebagai upaya dalam menjaga empat kebenaran yang ada dalam kehidupan sosial bermasyarakat antara lain kebenaran agama, kebenaran sosial, kebenaran hukum dan kebenaran adat budaya.

“Kalau ini kita miliki Insyaallah mudah-mudahan Allah SWT akan melindungi kita,” ungkapnya.

Sementara itu, Sejarahwan dan Budayawan Kabupaten Gowa, Jufri Andi Tenri Bani Daeng Pile menceritakan, salah satu bukti kebesaran Kerajaan Gowa terlihat dari salah satu pahlawan asal Kabupaten Gowa, yakni Syekh Yusuf yang ikut berjuang bersama beberapa kerajaan di Indonesia.

“Bukan hanya di nusantara, tapi Syekh Yusuf ini melanglang buana hingga keluar negeri di Afrika Selatan. Bahkan Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela menobatkan Syekh Yusuf sebagai sebagai pahlawan nasional,” singkatnya.

Turut hadir menerima Mentan RI dan jajarannya yakni Wakil Bupati Gowa, H Abd Rauf Malaganni beserta jajaran Forkopimda Kabupaten Gowa.(*)


BACA JUGA